07 Oktober 2009

Manajemen Padang

Manajemen Padang

Saya kira, manajemen model "padang" layak juga diterapkan di sektor jasa maupun produksi lainnya.

Ada sebuah manajemen yang menarik di Indonesia, setidaknya itu menurut saya, yaitu manajemen restoran padang. Mengapa demikian? Itu karena model manajemen ini menerapkan transparansi dalam keuangan dan pembagian keuntungannya lewat sistem bagi hasil.


Manajemen Sari Bundo
Kebersamaan antara profesi, hubungan baik pimpinan dan karyawan akan membuat bisnis kita tetap bertahan.

Untuk kesekian kalinya, saya mencoba menikmati sajian masakan di Rumah Makan Padang Sari Bundo di Jalan Juanda, Jakarta. Rumah makan yang ngetop ini menjadi favorit banyak kalangan. Mulai dari mahasiswa, wartawan, eksekutif sampai menteri. Bahkan, presiden pernah merasakan nikmatnya masakan Ranah Minang ini. Padahal harganya cukup mahal dibanding dengan rumah makan sejenis lainnya. Namun, siapa tidak kenal dengan Rumah Makan Padang Sari Bundo ini, rumah makan padang terlaris di Jakarta, yang memiliki delapan puluh karyawan dan beromzet dua puluh lima juta per harinya itu.


Club The Fish Market
Membuat restoran sekaligus menjadi tempat rekreasi merupakan suatu peluang bisnis yang menarik.

Saat saya ada tugas di Jakarta beberapa waktu lalu, saya sempat mampir ke sebuah restoran, yang bagi saya unik. Namanya: Restoran Club The Fish Market. Restoran Pasar ikan ini terletak bersebelahan dengan Club Store, di dekat Bengkel Cafe.

Entrepreneur Kreatif

Entrepreneur Kreatif

Kalau, anda berani tampil beda, itu berarti Anda memiliki jiwa entrepreneur.

Dunia entrepreneur merupakan dunia tersendiri yang unik. Itu sebabnya, mengapa entrepreneur atau wirausahawan dituntut selalu kreatif setiap waktu. Dengan kreativitasnya, tidak mustahil akan terbukti bahwa ia betul-betul memiliki citra kemandirian yang memukau banyak orang karena mengaguminya, dan selanjutnya akan mengikutinya.

Memang, kita akui bahwa menjadi entrepreneur kreatif di saat krisis ekonomi merupakan suatu tantangan yang sangat berat. Digambarkan, seseorang yang akan terjun menjadi entrepreneur kreatif, ia harus bekerja 24 jam sehari, dan 7 hari dalam seminggu. Hal semacam itu masih harus ia lakukan paling sedikit untuk kurun waktu kurang lebih 2 tahun pertama Berjuang tanpa henti dengan berbagai tekanan fisik maupun psikis.

Apalagi dalam melakukan bisnis modern, tidak mungkin dapat hidup dan berkembang tanpa kemampuan menciptakan sesuatu yang baru pada setiap harinya. walaupun itu hanya merupakan gabungan dari berbagai unsur yang telah ada, ke dalam bentuk baru yang berbeda. Dari kreativitas akan muncul barang, jasa atau ide baru sebagai inovasi baru, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Dan dari kreativitas itu pula akan muncul cara-cara baru - mekanisme kerja atau operasi kerja - untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas.

Pada dasarnya, kita semua kreatif. Tentu saja, dengan kualitas dan kuantitas yang berbeda-beda. Saya sependapat dengan Raudsepp, seorang peneliti dari Princeton Research Inc, yang mengatakan, bahwa kemampuan kreatif itu terdistribusi hampir secara universal kepada seluruh umat di muka bumi ini. Kreativitas bak sebuah sumber mata air, yang tentunya jangan sampai kita biarkan sumber mata air itu mengering. Kita harus tetap belajar dan menggali terus kreativitas tersebut.

Oleh karena itu, jika Anda termasuk dalam golongan orang yang selalu ingin tahu, kemudian dapat melihat suatu peristiwa dan pengalaman untuk dijadikan sebuah peluang, dimana orang lain tidak melihatnya, kemudian memiliki keberanian berpikir kreatif dan inovatif, maka saya rasa lebih baik bersiaplah anda untuk menjadi entrepreneur. Itu sebabnya, mengapa ada yang menyebut wirausahawan itu sama dengan orang aneh. Namun, kita jangan berprasangka buruk dengan perkataan tersebut. Sebab, di balik kata itu tersembunyi kekuatan yang dimiliki seorang entrepreneur dari kebanyakan orang.

Banyak contoh yang dapat memberikan gambaran kepada kita, bahwa tidak ada sesuatu yang tidak mungkin dilakukan wirausahawan. Keluarkan semua ide atau gagasan Anda. Anda tidak perlu takut diremehkan atau dihina orang lain. "Ide gila" yang Anda sampaikan itu boleh jadi suatu waktu akan mengundang kekaguman banyak orang. Orang lain akan gigitjari ketika melihat keberhasilan Anda, dan mungkin saja mereka akan berguman: "Mengapa hal seperti itu dulunya tidak terpikirkan oleh saya?"

Kalau Anda berani tampil beda. Itu berarti, Anda akan memiliki jiwa entrepreneur. Saya setuju pendapat yang mengatakan, bahwa keberhasilan entrepreneur itu diibaratkan seperti kesabaran dan ketenangan seorang aktor akrobatik dalam meniti tambang tipis hingga sampai ke tujuan, ia bukannya menghabiskan waktu dengan perasaan khawatir, tapi konsentrasinya tertuju pada tujuannya. Dan, yang lebih penting bagi kita adalah sebaiknya kita jangan malu akan kesalahan yang kita buat. Seorang entrepreneur memang tidak menyukai kesalahan, tapi ia tetap akan menerimanya sepanjang hal itu dapat memberikan pelajaran berharga.

Ia harus mampu meloloskan diri dari situasi-situasi yang hampir tidak mungkin diatasi. Sebab dalam era global sekarang ini, kegiatan usaha yang kita jalankan hampir 90% justru tidak sesuai rencana. Karena itu, kita harus luwes dengan rencana yang telah kita buat. Bisa berpindah dari satu rencana ke rencana lainnya. Dan, saya berpendapat, bahwa seorang entrepreneur juga tidak boleh gampang berputus asa. Ia harus yakin dengan kreativitasnya, pasti ada jalan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

Club The Fish Market

Club The Fish Market


Membuat restoran sekaligus menjadi tempat rekreasi merupakan suatu peluang bisnis yang menarik.

Saat saya ada tugas di Jakarta beberapa waktu lalu, saya sempat mampir ke sebuah restoran, yang bagi saya unik. Namanya: Restoran Club The Fish Market. Restoran Pasar ikan ini terletak bersebelahan dengan Club Store, di dekat Bengkel Cafe.

Uniknya, dan itu menarik bagi saya, adalah dalam ruangan restoran itu ada ratusan jenis ikan laut dan ikan tawar yang masih segar-segar. Bahkan, saya lihat ada juga seperti Ikan Hiu, Ikan Kue, Ikan pari, Lobster, dan lain-lain. Bagi tamu yang ingin menikmati sajian di restoran ini, dipersilahkan memilih sendiri jenis ikan apa saja yang ingin dinikmatinya. Nah, setelah ikan itu diambil dan dibeteti (dibersihkan), dicuci dan dimasukkan plastik, kemudian ditimbang berapa berat ikan tersebut. Setelah itu, kita langsung bayar.

Kita ambil tempat duduk. Dan, pelayan langsung menanyakan, ikan yang kita pilih itu mau dimasak apa? Tentu, terserah kita. Apakah ikan itu mau dibakar, digoreng atau dibuat soup. Setelah itu, sambil menunggu ikan tersebut diolah, kita bisa pesan nasi dan minuman. Nah, tak lama kemudian, sajian ikan tersebut telah tersaji di meja makan kita. Dan, tentu sudah siap kita santap. Jangan lupa, setelah kita selesai makan, kita mesti bayar lagi nasi dan minuman yang kita pesan tadi, serta cookingfee-nya.

Ada sebab, mengapa banyak tamu yang tertarik pada restoran ini? Menurut saya, karena restoran ini tidak hanya menjual makanan, tapi juga menjual atmosfer. Manajemen restoran ini mampu berkomunikasi dengan baik terhadap setiap tamu yang datang. Sehingga, menjadikan restoran ini memiliki citra tersendiri.

Tamu yang banyak datang di Restoran Club The Fish Market ini, seolah tak mempedulikan harganya. Bagi mereka yang terpenting, berada di restoran itu seperti sedang rekreasi. Saya sempat merenungkan apa yang saya lihat ini. Apakah tidak mungkin model restoran seperti ini berdiri Yogyakarta?

Saya yakin, jika restoran semacam itu muncul di kota pariwisata tersebut, tentu sangat tepat dan menarik. Hal itu mengingat Yogyakarta memiliki banyak potensi laut, dengan berbagai jenis ikan dari Laut Selatan. Sehingga, tak mustahil hal ini bisa menjadi peluang bisnis yang menarik bagi kita semua. Siapa mau mencoba?

Bisnis Mbah MO

Bisnis Mbah MO

Tradisi mentoring merupakan cara yang ampuh untuk alih pengetahuan, alih ketrampilan, transfer budaya, dan etos kerja entrepreneur.

Anda penggemar bakmi godhog (rebus) khas Yogya? Bila ya, pasti pernah mencicipi bakmi godhog Mbah Mo di Dusun Code, tiga kilometer arah Timur Kota Bantul Yogyakarta, atau kurang lebih 15 kilometer arah Selatan Kota Yogya.

Mbah Mo, nama panggilan Mbah Atmo, juga berfungsi sebagai "merek dagang" dari jasa, produk, sekaligus warungnya. Ia membuka dagangannya mulai pukul 5 sore hingga pukul 10 malam. Ingin tahu siapa pelanggannya? Sebagai gambaran, 90% pelanggannya datang dari Yogyakarta, Magelang, Klaten, bahkan Jakarta. Kebanyakan pelanggannya menggunakan kendaraan roda empat.

Berbagai merek mobil dari yang mewah hingga mobil kuno, parkir berderet-deret di depan "outletnya" silih berganti. Saya sempat heran, siapa dan apa yang membuat mereka tahu ada "bakmi super enak" di tengah perkampungan pedesaan ini. Padahal untuk menjangkau tempat ini, harus dilalui ruas jalan yang tidak lebar dan tidak begitu bagus.

Pada sebuah gang di Dusun Code yang belum beraspal itu, semua pelanggan datang untuk mencoba atau membebaskan "rasa kangennya" terhadap bakmi buatan Mbah Mo, yang menurut saya memiliki ciri khas yang tiada duanya. Ramuan Mbah Mo yang spesial bagaikan koki hotel berbintang itu, merupakan jasa sekaligus produk yang memiliki kelebihan dibanding produk sejenis (deferential advantage). Hal itu masih ditambah lagi dengan kemasan suasana (atmosphere) pedesaan yang "ngangeni".

Menurut Mbah Mo, promosi pun tak pernah ia lakukan. Saya kira, proses yang terjadi adalah pemasaran tradisional dari mulut ke mulut (word by mouth) alias getok tular. tentunya "kesadaran" Mbah Mo, bahwa produk yang berkualitas adalah kekuatan pemasarannya. Dan, karena itulah setiap malamnya, Mbah Mo mengais omset dengan menghabiskan 10 kilogram mie, dan 10 ekor ayam.

Bisnis Mbah Mo dirintis sejak 1986. Memang, bertahun-tahun sebelumnya, Mbah Mo pernah berjualan pecel dengan konsumen tetangga dan warga sekitar. Untuk terjun ke bisnis barunya ini, Mbah Mo harus melakukan magang atau mentoring, guna menimba pengalaman membuat bakmi. Orang yang dijadikan mentor untuk membuat bakmi yang lezat adalah kakak iparnya sendiri, yang juga berjualan bakmi dan tinggal di Yogyakarta.

Pengalaman Mbah Mo yang mendapat mentoring dari kakak iparnya ini, mengingatkan saya pada apa yang dikatakan Steven R. Covey, bunyinya: "Kalau Anda memberikan ikan pada seseorang, berarti Anda memberi makan sehari. Kalau Anda memberi pancing pada seseorang, berarti Anda memberi makan seumur hidup."

Pandangan Covey ini oleh rekannya, Raymond WY. Kao, dikembangkan menjadi: "seandainya Anda memberi pancing, kemudian mendidik cara memancing, dan sekaligus menanamkan tanggung jawab moral, maka Anda berarti ikut membangun suatu negara."

Saya melihat, ternyata tradisi mentoring merupakan cara ampuh untuk alih pengetahuan, alih keterampilan, sekaligus transfer budaya, dan etos kerja entrepreneur. Seperti halnya Mbah Mo, tradisi mentoring sebenarnya dapat dikembangkan dalam masyarakat, bila kita ingin melahirkan lebih banyak lagi wirausahawan baru dalam masyarakat.

Berani Sukses

Berani Sukses

Seberapa besar rejeki yang kita inginkan, itu sama dengan seberapa besar kita berani mengambil resiko.

HANYA segelintir entrepreneur yang dapat mencapai tangga sukses teratas tanpa perjuangan dan pengorbanan. Resepnya, antara lain, kalau melakukan kesalahan, mereka melupakannya dan terus bekerja, hingga akhirnya mencapai kesuksesan. Menurut saya, kita sebagai entrepreneur harus selalu berani berpikiran sukses dan berani mengembangkan kepercayaan diri.


Sulit Untuk Memulai
Banyak pertanyaan, mengapa orang itu sulit memulai usaha. Dan, ahirnya banyak alasan yang sengaja dicari-cari yang dijadikan sebagai alasan pembenar, bahwa memulai usaha itu sulit, karena memulai usaha itu harus ada modal, punya tempat, dll. Padahal, menurut saya, jika kita memiliki jiwa wirausaha, maka persoalan semacam itu akan bisa kita atasi. Sehingga, ahirnya menyadari bahwa sesungguhnya memulai usaha itu tidak sesulit seperti yang kita bayangkan.


Berani Mencoba
Seandainya kita berani mencoba dan kita lebih tekun dan ulet, maka pasti yang namanya kegagalan itu tak akan pernah ada.

ORANG bukannya gagal, tetapi berhenti mencoba. Ungkapan ini sengaja saya kedepankan. Mengapa? Karena sesungguhnya seseorang untuk dapat meraih kesuksesan dalam karier atau bisnisnya, maka orang itu harus punya keberanian mencoba.

Berani Mencoba

Berani Mencoba


Seandainya kita berani mencoba dan kita lebih tekun dan ulet, maka pasti yang namanya kegagalan itu tak akan pernah ada.

ORANG bukannya gagal, tetapi berhenti mencoba. Ungkapan ini sengaja saya kedepankan. Mengapa? Karena sesungguhnya seseorang untuk dapat meraih kesuksesan dalam karier atau bisnisnya, maka orang itu harus punya keberanian mencoba.

Seorang entrepreneur - dalam situasi sesulit apa pun - akan semakin tertantang untuk tidak berhenti mencoba. Dengan kata lain "berani mencoba" dan orang yang selalu berani mencoba itulah yang pada akhirnya justru akan meraih kemenangan atau kesuksesan.

Dalam bisnis, tampaknya kita perlu mengedepankan sikap seperti itu, dan saya kira tidak ada salahnya bila kita bersikap positif semacam itu. Berdasar pengalaman, saya melihat, bahwa seorang entrepreneur adalah orang yang tidak mudah percaya sebelum mencobanya. Meskipun ketika mencobanya, keyakinan kita hampir padam karena pasti akan diterpa 'angin". Dan ternyata, terpaan 'angin" tersebut justru dapat membakar semangat kewirausahaan (the spirit of entrepreneurship) kita. Nalar bisnis (sense of business) kita semakin optimal, dan pada akhirnya, sebagai entrepreneur, kita semakin yakin akan kesuksesan yang akan kita raih.

Tegasnya, keberhasilan dalam bisnis memang sangat ditentukan oleh semangat kewirausahaan kita yang tinggi. Dengan demikian sikap mencoba dan mencoba terus-menerus itu akan dilakukannya. Pada akhirnya dengan sikap kita yang "berani mencoba' itu, akan membuat kita tidak akan mudah terpuruk dengan keputus-asaan. Apalagi sampai menghancurkan hidup dan bisnis yang telah kita rintis lama.

Selain itu, pikiran kita juga harus tetap diformulasikan ke arah positif. Bukan sebaliknya, suka berpikir negatif, apalagi sampai putus asa. Sikap semacam ini harus kita buang jauh-jauh.

Jika pikiran kita tidak melihat hasil akhir, bahwa bisnis kita bakal sukses, maka tentu kita akan kehilangan semangat kewirausahaan. Sebab, dengan kita memiliki bayangan kesuksesan di masa depan, tentu akan dapat memotivasi kita untuk bekerja lebih giat. Bahkan, menjadikan diri kita bersikap tidak mudah putus asa.

Dalam bisnis modern, kita tidak akan dapat hidup tanpa kita mempunyai sikap keberanian mencoba. Kita lihat saja, masih banyak orang yang gagal dalam usahanya, yang akhirnya putus asa tanpa mampu lagi berbuat sesuatu, tanpa berani mencoba lagi. Sikap semacam itu jelas akan merugikan kita, bukan saja dari aspek materi atau finansial saja, tapi juga dari aspek psikologis. Oleh karena itu, walaupun di masa krisis, sebaiknya kita harus tetap menjadi entrepreneur yang memiliki semangat kewirausahaan yang tinggi.
Kita juga harus punya keyakinan, bahwa sesungguhnya seseorang itu tidak ada yang gagal dalam bisnisnya. Mereka yang gagal hanyalah karena dia berhenti mencoba, berhenti berusaha. Seandainya kita berani mencoba, dan kita lebih tekun dan ulet, maka pasti yang namanya kegagalan itu tidak akan pernah ada. Artinya, dengan kita mau berjerih payah dalam berusaha, tentu kita akan menuai keberhasilan.

Untuk itu, kita harus berani mencoba. Sebab, tidak satu pun di dunia ini, termasuk di dalam dunia entrepreneur yang dapat mengantikan keberanian mencoba. Dengan bakat bisnis? Tidak bisa. Sebab orang berbakat yang tidak berhasil meraih sukses banyak kita jumpai. Bagaimana dengan kejeniusan seseorang? Juga tidak. Sebab kejeniusan yang hanya dipendam saja, itu sama saja dengan omong-kosong. Tergantung pendidikannya juga tidak. Sebab di dunia ini sudah penuh dengan pengangguran yang berijazah sarjana. Dan ternyata, hanya dengan keberanian mencoba dan mencoba itulah yang dapat menentukan kesuksesan bisnis kita.

Berani Dulu, Baru Trampil

Berani Dulu, Baru Trampil

Saya bisanya hanya nggodhog wedang atau merebus air, tapi akhirnya saya bisa juga punya restoran. Itu karena, saya punya keberanian.

Saat saya berbicara pada kuliah kewirausahaan di Fakultas Ekonomi sebuah universitas swasta di Yogyakarta, saya sempat ditanya para mahasiswa: "Apakah seorang untuk menjadi pengusaha itu harus memiliki keterampilan dulu ?"

Saya rasa, ini pertanyaan bagus. Pertanyaan yang sama pernah juga hinggap di benak saya, yaitu saat saya baru memulai menjadi pengusaha. Saat pertanyaan ini saya balikkan pada mereka, ternyata sebagian besar mahasiswa mengatakan: "Perlu terampil dulu, baru berani memulai usaha."

Saya rasa jawaban mereka tidak bisa disalahkan. Mereka cenderung menggunakan otak rasional. Padahal menurut saya, untuk menjadi pengusaha, kita harus berani dulu memulai usaha, baru setelah itu memiliki keterampilan. Bukan sebaliknya, terampil dulu, baru berani memulai usaha.

Sebab, saya melihat di Indonesia, ini sebenarya banyak sekali pengangguran yang tidak sedikit memiliki keterampilan tertentu. Namun, mereka tidak punya keberanian memulai usaha. Akibatnya, keterampilan yang dimiliki apakah itu yang diperolehnya saat sekolah atau bekerja sebelumnya, akhirnya banyak yang tidak dimanfaatkan. Itu 'kan sayang sekali.

Seperti yang saya alami sendiri, saat membuka usaha Restoran Padang Sari Raja. Saya katakan pada mereka, bahwa terus terang saya tidak bisa membuat masakan padang yang enak. saya penikmat masakan padang. Tapi saya tidak tahu bumbunya apa saja yang membuat masakan tersebut enak. Saya katakan pada mereka: "Saya bisanya hanya nggodhog wedang atau merebus air". Itu artinya apa? Saya bisa punya usaha restoran, karena saya punya keberanian.

Begitu juga, saat saya dulu membuka usaha Bimbingan Belajar Primagama. Saya belum pernah mengajar atau menjadi tentor di tempat lain. Bahkan saya belum pernah menjadi karyawan di perusahaan orang lain. Namun, saya memberanikan diri untuk membuka usaha tersebut. Sebab, saya berpendapat, kalau kita tidak punya keterampilan, maka banyak orang lain yang terampil di bidangnya bisa menjadi mitra usaha kita.

Karena itu bagi saya, yang terpenting adalah keberanian dulu membuka usaha. Apapun jenisnya, apapun namanya. Sebab, sesungguhnya, untuk menjadi pengusaha, keterampilan bukan segala-galanya. Tetapi keberanian memulai usaha itulah yang harus kita miliki terlebih dahulu.

Banyak contoh, orang yang sukses menjadi manajer, tapi ternyata belum tentu sukses sebagai entrepreneur. sebaliknya, seseorang yang di awal memulai usaha dengan tidak memiliki keterampilan manajerial, tetapi ia memiliki keberanian memulai usaha, banyak yang ternyata berhasil. Orang jenis terakhir ini selain memiliki keberanian, juga mau mengembangkan jiwa entrepreneur. Oleh karena itulah saya kira, jiwa entrepreneur, harus kita bangun atau kita bentuk sejak awal.

Jamming

Jamming


Jamming bukan hanya milik musisi jazz, tapi juga milik wirausahawan berintuisi tajam.

Dalam menghadapi dan menjawab kondisi ekonomi yang terus berkembang, cenderung berfluktuatif, dan tidak menentu sekarang ini, maka saya pikir sebaiknya kita melakukan jamming. Tom peter, mengungkapkan bahwa perubahan yang serba cepat dan cenderung kacau itu pertanda zaman edan.


Sehingga, disukai atau tidak disukai, kita harus berani akrab dengan kekacauan. Saya yakin, jika kita punya keberanian yang besar untuk melakukan jamming akan sangat mungkin membantu bisnis kita untuk terus berkembang.

Menurut John Kao, pakar kewirausahaan terkemuka yang pernah mengajar dr Harvard Business School dan Stanford University, jamming itu identik dengan improvisasi. Dari improvisasi inilah akan memunculkan banyak ide-ide bisnis yang kreatif dan inovatif. Dan hal ini akan sangat menguntungkan bagi kemajuan bisnis kita.

Hanya masalahnya sekarang adalah, apakah "pemain lain" atau katakanlah manager dan karyawan kita itu bisa kompak atau tidak dalam melakukan jamming. saya berpendapat bahwa jamming akan berhasil. jika bawahannya kompak. Ini penting. Mengingat, bahwa setiap manager maupun karyawan adalah mitra kreatif dalam bisnis kita. Dengan begitu, kita sebagai entrepreneur akan lebih siap menghadapi setiap perubahan, dan akan lebih siap lagi mengatasi krisis, jika kita berhasil melakukan jamming.

Memang, tidak setiap perusahaan itu berani melakukannya. Antara lain, karena masih adanya perasaan takut dengan munculnya perubahan. Masih adanya keinginan untuk mempertahankan status quo- Tapi, saya pikir, jika sesuatunya tidak jelas ke depan, maka lebih baik jamming. Sehingga, kita akan lebih bisa leluasa untuk bertindak luwes dalam berbisnis pada setiap situasi apapun juga.

Jamming atau improvisasi menurut saya, bukanlah seni yang hanya dimiliki musikus jazz. Tapi jamming juga harus dimiliki oleh entrepreneur yang memiliki intuisi yang tajam. Dan, kalaupun misalnya, manajer atau karyawan kita juga melakukan jamming dengan melontarkan ide-ide kreatif yang dapat dilaksanakan, itu juga positif.

Anggap saja, ide-ide kreatif yang berbeda-beda dalam perusahaan kita seperti bunga yang berwarna-warni yang semerbak harum baunya. Namun, tentu saja semua ide-ide bisnis kreatif itu harus tetap terkoordinasi dengan baik. Pendeknya, kita sebagai entrepreneur harus bisa memimpin atau mengkoordinasikan semua itu.

Kita lihat saja, bagaimanapanmusisi jazz inr mampu bermain dalam sebuah struktur. Mereka bersepakat tentang siapa yang akan bermain, dan kapan memulainya. Karena ada yang memimpin, maka mereka menjadi kompak, sehingga melahirkan irama-irama musik yang terdengar merdu. Sebaliknya, jika terjadi ketidak-kompakan itu justru akan menimbulkan kebisingan. sebab, musikjazz - sebagaimana halnya bisnis memang menggambarkan serangkaian perilaku kita yang seimbang. Artinya, setiap permainan walaupun eksperimental, namun kesemuanya tetap masih bisa diatur sedemikian rupa. Begitu juga dalam bisnis.

Saya rasa, "permainan-permainan" semacam ini akan sangat mungkin terjadi. Ada baiknya, hal itu janganlah sebagai hambatan di dalam kita menggeluti bisnis. Tapi, justru hal itu akan lebih membuat kita dinamis, penuh semangat, dan tekun dalam berbisnis. Oleh karena itu, di era global yang terus menerus menuntut kita untuk melakukan hal-hal baru secara lebih cepat seperti sekarang ini, ada baiknya kita selalu melakukan jamming. Anda berani mencoba ?

Gagal Kuliah, Jadilah Entrepreneur

Gagal Kuliah, Jadilah Entrepreneur

Mulailah berwirausaha justru di saat kita tidak punya apa-apa.

Waktu kuliah dulu saya punya teman yang pandai dan memiliki wawasan dunia bisnis yang lumayan. Ide-ide rencana usaha yang muncul dari pemikirannya sangat cemerlang. Selalu saja, ide-ide itu adalah ide bisnis yang menarik, prospeltif, dan berpeluang besar untuk digarap. Semua teman kuliah berdecak kagum dengan lontaran ide-idenya.

Tetapi ide-ide itu tinggal ide saja. Sampai hari ini belum ada satu pun bisnis yang pernah dijalankannya. Malahan, terakhir saya ketemu dia, berstatus karyawan sebuah perusahaan publik di Jakarta. Dia memang terlalu pandai untuk merencanakan sebuah usaha sekaligus terlalu takut untuk memulai.

Ada juga mahasiswa yang pernah datang pada saya. Dia menyatakan ingin berwirasusaha, kemudian dia mengatakan, bahwa dirinya belum punya modal dan tidak begitu pandai. Saya katakan pada dia: "Kebetulan!" Kemudian saya katakan lagi: "Jangan takut, karena modal utama untuk memulai bisnis adalah keberanian."

Mengapa saya katakan seperti itu? Sebab, biasanya kalau terlalu pinter itu malah terlalu berhitung. Orang yang tahu banyak hal, maka dia akan tahu banyak risiko dan halangan di depannya. Hal itu menurut saya justru akan menciutkan nyalinya.

Saya malah pernah bilang pada seorang sarjana yang ingin berwirausaha. Saya katakan: "Sekarang, abaikan ijazahmu. Buatlah dirimu seolah-olah tidak punya apa-apa, kecuali semangat dan keinginan yang kuat."

Saya teruskan: "Mulailah berwirausaha justru pada saat Anda tidak punya apa-apa. Saat Anda merasa tertekan. Saat Anda tidak dapat berbuat apa-apa dengan ijazah Anda. Saat Anda kebingungan karena harus bayar kredit rumah. Atau pada saat Anda merasa terhina."

Memang nasehat saya ini agak berbeda dengan kebanyakan orang. Biasanya orang menyarankan, kalau mau usaha sebaiknya mengumpulkan modal dulu, kemudian cari tempat dan seterusnya. Tetapi, banyak orang sukses sebagai wirausahawan justru dimulai dari sebaliknya, hanya punya semangat dan tidak punya apa-apa. Kondisi yang ada memaksa mereka harus "bermimpi" tentang masa depannya, kemudian tertantang untuk menggapainya, dan berusaha keras untuk mewujudkannya.

Anda tentu tahu atau paling tidak pernah mendengar nama Steve Jobs. sebelumnya dia bukan siapa-siapa. Jobs hanyalah anak muda yang gemar bercelana jeans belel dan berkantong kempes. Belakangan, dia membuat Apple Computer di garasi rumahnya, dan mendirikan perusahaan yang masuk Fortune 500 lebih cepat dari siapapun sepanjang sejarah.

Jobs adalah contoh orang yang berhasil dalam berwirausaha, justru bukan karena kepandaiannya di bangku kuliah. Tapi, karena ia memiliki keberanian dan keyakinan akan usaha yang digelutinya. Dia mampu bertindak merealisasi gagasannya dengan meninggalkan lingkungan kuliah dan teman-temannya yang suka berhura-hura.

Tapi, saya tidak menyarankan Anda untuk mengabaikan pendidikan. Hanya saja, saya ingin mengatakan, bahwa untuk menjadi wirausahawan terlebih dahulu dibutuhkan keberanian memulai (bertindak), untuk memanfaatkan peluang bisnis yang ada. Hal tersebut harus segera dilakukan, sebelum orang lain mendahuluinya. Kepandaian akademis akan diperlukan bila usaha kita sudah berjalan, dan itu bisa kita dapatkan dengan mengikuti kuliah lagi, atau kita bisa membayar orang-orang pandai sebagai karyawan atau konsultan.

Emosi Dalam Bisnis

Emosi Dalam Bisnis

Semakin berkembang pesat bisnis kita, semakin tinggi energi emosi yang dibutuhkan.

Emosi bisnis bagi entrepreneur sangat penting peranannya. Apalagi, dalam mengatasi tantangan persaingan bisnis di Milenium ketiga ini. Karena, emosi memicu kreativitas dan inovasi kita. Emosi juga mengaktifkan nilai-nilai etika, mendorong atau mempercepat penalaran kita dalam berbisnis. Emosi juga berperan di dalam membangun kepercayaan dan keakraban. Bahkan tak hanya itu, emosi juga akan memotivasi kita, dan membuat kita nyata dan hidup.

Saya setuju dengan pendapat Josh Hammond, bahwa emosi adalah sesuatu yang punya makna penting bagi perusahaan. Menurutnya, emosi adalah pengorganisasi yang hebat dalam bidang pikiran dan perbuatan. Dan meskipun demikian, emosi tidak dapat dipisahkan dari penalaran dan rasionalitas.

Pendapat hampir serupa diungkap Robert K. Cooper yang mengatakan, bahwa pada umumnya, emosi lebih jujur daripada pikiran atau nalar. Menurutnya, emosi juga memiliki kedalaman dan kekuatan, sehingga dalam Bahasa Latin, misalnya, emosi dikatakan sebagai motus anima, yang artinya "jiwa yang menggerakkan kita".

Mengapa saya melukiskan gambaran begitu, terutama bagi seorang entrepreneur yang setiap harinya selalu menghadapi tantangan di dalam menggeluti bisnisnya? Itu karena, selama ini kita mungkin belum menyadari atau menghargai secara sebenarnya makna penting emosi itu sendiri.

Kita lebih menangkap pengertian emosi dari makna konvensional. Sehingga, emosi dianggap sebagai lambang kelemahan, bahkan tak boleh ada dalam bisnis, harus dihindari, dan membingungkan. Kita juga cenderung suka menghindari orang yang emosional, hanya pikiran yang diperhatikan dan suka menggunakan kata-kata tanpa emosi.

Tidak hanya itu, emosi juga dikatakan mengganggu penilaian yang baik, mengalihkan perhatian kita, tanda kerentanan, menghalangi atau memperlambat penalaran, menghalangi mekanisme kontrol, memperlemah sikap-sikap yang sudah baku, menghambat aliran data objektif, merumitkan perencanaan manajemen, dan mengurangi otoritas.

Padahal, emosi itu sendiri menurut Cooper adalah sumber energi. Sementara rekannya, Voltaire berpendapat emosi adalah "bahan bakar". Sehingga, berbisnis tanpa disertai dengan emosi, seolah tanpa ada gairah. Saya sendiri juga merasakan hal seperti itu.

Hal itu juga akan membuat kita tak lagi memiliki keberanian berwirausaha, apalagi bersaing. Padahal, dunia bisnis penuh persaingan. Mereka yang bisa eksis usahanya adalah mereka yang menang dalam persaingan. Maka tak ada salahnya, kita harus pandai-pandai mengerahkan sumber energi ini dalam kehidupan, termasuk di dalam bisnis kita.

Sebernarnya, telah banyak studi yang mengungkapkan, bahwa emosi penting sebagai "energi pengaktif" untuk nilai-nilai etika - misalnya kepercayaan, integritas, empati, keuletan, dan kredibilitas - serta untuk modal sosial. Hal tersebut dapat berupa kemampuan membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan bisnis yang menguntungkan, serta didasarkan pada saling percaya.

Saya yakin, wirausahawan atau entrepreneur akan lebih minat ke sesuatu yang punya makna penting daripada makna konvensional. Karena, seorang wirausahawan adalah seseorang yang memiliki visi bisnis, dan selalu ingin mengubahnya menjadi realita bisnis.

Dia tahu, bahwa mengubah visi menjadi realita lebih berupa kerja keras dari pada nasib baik. Begitu juga halnya dengan emosi. Bukan lambang kelemahan, tapi dianggapnya sebagai lambang kekuatan dalam bisnisnya. Sehingga, meski persaingan bisnis di era millenium ketiga bakal ketat, namum dia akan tetap terus bergerak maju.

Emosi Dalam Bisnis

Emosi Dalam Bisnis
Semakin berkembang pesat bisnis kita, semakin tinggi energi emosi yang दिबुतुह्कन.
Emosi bisnis bagi entrepreneur sangat penting peranannya. Apalagi, dalam mengatasi tantangan persaingan bisnis di Milenium ketiga ini. Karena, emosi memicu kreativitas dan inovasi kita. Emosi juga mengaktifkan nilai-nilai etika, mendorong atau mempercepat penalaran kita dalam berbisnis. Emosi juga berperan di dalam membangun kepercayaan dan keakraban. Bahkan tak hanya itu, emosi juga akan memotivasi kita, dan membuat kita nyata dan hidup.

Saya setuju dengan pendapat Josh Hammond, bahwa emosi adalah sesuatu yang punya makna penting bagi perusahaan. Menurutnya, emosi adalah pengorganisasi yang hebat dalam bidang pikiran dan perbuatan. Dan meskipun demikian, emosi tidak dapat dipisahkan dari penalaran dan rasionalitas.

Pendapat hampir serupa diungkap Robert K. Cooper yang mengatakan, bahwa pada umumnya, emosi lebih jujur daripada pikiran atau nalar. Menurutnya, emosi juga memiliki kedalaman dan kekuatan, sehingga dalam Bahasa Latin, misalnya, emosi dikatakan sebagai motus anima, yang artinya "jiwa yang menggerakkan kita".

Mengapa saya melukiskan gambaran begitu, terutama bagi seorang entrepreneur yang setiap harinya selalu menghadapi tantangan di dalam menggeluti bisnisnya? Itu karena, selama ini kita mungkin belum menyadari atau menghargai secara sebenarnya makna penting emosi itu sendiri.

Kita lebih menangkap pengertian emosi dari makna konvensional. Sehingga, emosi dianggap sebagai lambang kelemahan, bahkan tak boleh ada dalam bisnis, harus dihindari, dan membingungkan. Kita juga cenderung suka menghindari orang yang emosional, hanya pikiran yang diperhatikan dan suka menggunakan kata-kata tanpa emosi.

Tidak hanya itu, emosi juga dikatakan mengganggu penilaian yang baik, mengalihkan perhatian kita, tanda kerentanan, menghalangi atau memperlambat penalaran, menghalangi mekanisme kontrol, memperlemah sikap-sikap yang sudah baku, menghambat aliran data objektif, merumitkan perencanaan manajemen, dan mengurangi otoritas.

Padahal, emosi itu sendiri menurut Cooper adalah sumber energi. Sementara rekannya, Voltaire berpendapat emosi adalah "bahan bakar". Sehingga, berbisnis tanpa disertai dengan emosi, seolah tanpa ada gairah. Saya sendiri juga merasakan hal seperti itu.

Hal itu juga akan membuat kita tak lagi memiliki keberanian berwirausaha, apalagi bersaing. Padahal, dunia bisnis penuh persaingan. Mereka yang bisa eksis usahanya adalah mereka yang menang dalam persaingan. Maka tak ada salahnya, kita harus pandai-pandai mengerahkan sumber energi ini dalam kehidupan, termasuk di dalam bisnis kita.

Sebernarnya, telah banyak studi yang mengungkapkan, bahwa emosi penting sebagai "energi pengaktif" untuk nilai-nilai etika - misalnya kepercayaan, integritas, empati, keuletan, dan kredibilitas - serta untuk modal sosial. Hal tersebut dapat berupa kemampuan membangun dan mempertahankan hubungan-hubungan bisnis yang menguntungkan, serta didasarkan pada saling percaya.

Saya yakin, wirausahawan atau entrepreneur akan lebih minat ke sesuatu yang punya makna penting daripada makna konvensional. Karena, seorang wirausahawan adalah seseorang yang memiliki visi bisnis, dan selalu ingin mengubahnya menjadi realita bisnis.

Dia tahu, bahwa mengubah visi menjadi realita lebih berupa kerja keras dari pada nasib baik. Begitu juga halnya dengan emosi. Bukan lambang kelemahan, tapi dianggapnya sebagai lambang kekuatan dalam bisnisnya. Sehingga, meski persaingan bisnis di era millenium ketiga bakal ketat, namum dia akan tetap terus bergerak maju.

Bukan Melulu Karena Uang

Bukan Melulu Karena Uang

Kesukses bisnis kita bukan semata-mata uang, tapi visi. Karena itu, visi masa depan harus kita miliki.

Saya kira, tidak sedikit obsesi entrepreneur dalam menekuni bisnisnya, bukan semata karena uang. Banyak dari mereka yang maju karena visi, yaitu ingin menciptakan lapangan pekerjaan, dan dari usahanya itu mempunyai dampak sosial bagi kesejahteraan masyarakat. Dan, karena visinya seperti itu, maka dengan berhasil menciptakan lapangan kerja, atau usahanya memiliki dampak sosial yang positif, maka hal itu pun sudah merupakan sesuatu yang sangat memuaskan dirinya.

Bahkan, saya merasakan, bahwa dengan memiliki visi itu, maka kalaupun usaha yang kita jalankan tidak untung, tetapi tetap jalan, maka hal tersebut bukanlah merupakan permasalahan yang amat penting.

Selama ini saya jarang melihat, ada entrepreneur yang mencapai puncak prestasinya, dengan cara lebih menempatkan uang sebagai penggerak utamanya. Tapi saya berpendapat, keberhasilannya karena ia memang lebih punya kemampuan menggerakkan visinya. Sehingga, sosok entrepreneur seperti ini, selalu saja punya keinginan merubah cara kerja dunia.

Mereka selalu kreatif dan inovatif, Mereka menikmati apa yang dilakukannya. Pendeknya, visi itulah yang sebenarnya menggerakkan entrepreneur melakukan sesuatu yang akhirnya usahanya meraih kesuksesan.

Hanya saja, untuk bisa menjadi entrepreneur yang baik, maka perlu memiliki kebebasan untuk mengejar visi-visi tersebut. sebaliknya, jika tak dapat melakukannya, maka kita tidak akan pernah memperoleh keuntungan dari hal tersebut.

Pengusaha yang bisa kita jadikan contoh memiliki visi yang luar biasa adalah Bill Gates pendiri perusahaan komputer perangkat lunak terbesar di dunia, Microsoft Corp, yang baru-baru ini meraih gelar Doctor (HC) di sebuah universitas di Jepang. Pengusaha ini termasuk orang tersukses pada akhir abad ke-20 dalam kategori bisnis.

Namun, dari apa yang saya pahami, keberhasilannya itu karena ia memiliki visi dan komitmen untuk sukses, dan ternyata Bill Gates sangat menikmatinya. Jelas, bahwa kesuksesannya nyata-nyata bukan Semata-mata karena soal uang, tetapi karena ia memiliki komitmen yang luar biasa pada visinya. sesuatu yang mungkin sulit kita bayangkan sebelumnya.

Dalam konteks ini, saya sependapat dengan Fred Smith, pendiri dan CEO Federal Express Corporation, bahwa untuk bisa menjadi entrepreneur sukses, semestinya kita juga memiliki kemampuan melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat orang lain. Atau minimal melihat sesuatu dalam cara yang berbeda dari orang lain yang melihatnya secara tradisional.

Jadi menurut saya, sebaiknya kita sebagai seorang entrepreneur, memiliki kemampuan membuat visi masa depan. Disamping juga, kita harus mampu menggunakan intuisi, bahkan kalau perlu kita pun juga sering membuat perubahan "revolusioner". Dengan begitu, setidaknya kita memiliki kemampuan melihat masa depan dengan lebih baik. Kita harus yakin, bahwa tahun-tahun ke depan akan menjadi masa terbaik bagi para entrepreneur. Maka tak ada salahnya kalau kita berani meraihnya.

Berkembang Dengan Franchise

Berkembang Dengan Franchise

Pilihan tepat mengembangkan bisnis masa depan adalah model franchise. Sebab, bisnis franchise tak hanya menguntungkan pemilik merek saja, tapi juga menguntungkan pengguna merek.

Baru saja saya membuka cabang Primagama dengan sistem franchise di tiga kota, yaitu Pekanbaru, Sampit Kalimantan Tengah, dan Tangerang. Sebelumnya, cabang yang ada selama ini kami buka dengan dikelola sendiri. Sistem ini, saya kira sangat tepat untuk kita kembangkan. Di saat ekonomi mulai membaik, usaha kita bisa tetap berkembang meski tidak dengan menyiapkan dana sendiri. Justru dengan sistem franchise, kita akan mendapatkan dana awal dan royalti.


Franchise adalah pemberian hak pada seseorang dalam penggunaan merek, untuk menjalankan usaha dalam kurun waktu tertentu. Sistem ini lebih menguntungkan untuk mengembangkan usaha kita dibanding cara yang lainnya. Oleh karena, ketika kita menggunakan sistem franchise terhadap usaha kita, maka jelas orang lain membayar merek dan royalti tiap bulannya pada kita. Biayanya lebih rendah dari pada cara lainnya, dan kita tak perlu mengalokasikan uang atau modal untuk tempat usaha dan yang lainnya.

Selain, tak perlu merogoh kocek untuk investasi lagi, ternyata keuntungan yang bisa dipetik oleh kita sebagai pemilik merek dari cara berekspansi model ini, cukup besar. Bahkan, kerap kali usaha yang dikelola dengan cara ini lebih maju ketimbang kita membuka cabang sendiri. Ternyata sistem ini, juga lebih mudah segera menciptakan lapangan kerja. Jika kita tahu manfaat sistem ini, mengapa kita tidak berani mengembangkan sistem franchise dalam bisnis kita agar bisa lebih berkembang?

Menurut saya, bisnis franchise cukup menjanjikan. Maka, sebelum kita membuat sistem ini, kita harus jeli dan hati-hati dalam menentukan pewaralabanya. Dapatkah dia atau pewaralaba menjalankan usaha yang kita jalankan? Dapatkah dia memperoleh keuntungan menjalankan usaha kita? Begitu juga lokasi waralaba pun perlu kita cermati. Dapatkah usaha kita sukses di daerah tersebut? Apakah usaha kita menarik orang lain?

Sebagai seorang entrepreneur, saya sendiri melihat sebenarnya begitu banyak produk lokal yang bisa dikembangkan dengan sistem franchise. Menurut hasil pemantauan Asosiasi Waralaba Indonesia, kini tak kurang dari 292 perusahaan lokal yang menyelenggarakan waralaba.

Saya kira, upaya itu positif. Bahkan, saya punya keyakinan bahwa bisnis waralaba merek lokal akan jauh lebih berkembang, karena sebenarnya begiru besar potensi merek lokal. Misalnya di Yogya: Soto Pak Sholeh, Soto Kadipiro, Sate Samirono, Ayam Goreng Ny. Suharti, Bakmi Mbah Mo, Bakmi Kadin, SGPC, dan Bakpia Patuk. Sebenarnya, masih banyak produk merek lokal lain yang tidak harus berwujud makanan, yang ternyata sangat memungkinkan juga untuk masuk ke bisnis waralaba.

Jika merek lokal tersebut masuk bisnis waralaba, maka tak mustahil, tak hanya menjadi produk nasional, tapi juga produk global. Hanya saja, kita belum mencobanya. Untuk membantu mengembangkan sistem ini, memang perlu ada semacam lembaga yang mengembangkan atau menyiapkan sistem franchise mulai dari persiapan awal sampai jadi. Kita bisa sebagai konsultannya atau lembaga yang mengantarkan franchise.

Ini sebenarnya merupakan peluang bisnis yang menarik kita kembangkan. Hanya saja, hal itu perlu diikuti dengan membuat Standard Operating Procedure (SOP), Guaranteed income level, Complete Training & Continued Support, dan lainnya yang merupakan rangkaian dari proses franchise itu sendiri. Tentu saja, produk yang diwaralabakan itu harus merupakan produk yang disukai atau dibutuhkan oleh pasar. Cara mengembangkan bisnis dengan melibatkan nama besar sekaligus penularan trik-trik dagang dalam memperoleh keuntungan itu, sekarang memang telah ada. Seperti misalnya, merek lokal Es Teler 77, Mie Tek-Tek, dan Ayam Goreng Mbok Berek Ny. Umi. Sementara, McDonald's, Pizza Hut, Kentucky Fried Chicken (KFC), dan English First yang merupakan waralaba asing justru telah mendahului dari pada merek lokal, dan ternyata produk itu memikat pasar.

Bisnis franchise ini sebenarnya tak hanya menguntungkan pemilik merek saja, tapi bagi yang menggunakan merek tersebut juga memetik untung cukup besar. Walaupun, untuk membeli merek tersebut, dia mesti merogoh kocek yang tidak sedikit, kendati tidak semahal fee franchise asing. Baik itu, untuk membayar fee franchise, sarana pendukung plus pelatihan atau training bagi karyawan.

Saya yakin, dana yang dikeluarkan pembeli merek itu akan cepat kembali. Sebab dalam sistem ini, semuanya telah ada hitungannya secara rasional. Oleh karena itulah, jika Anda ingin mengembangkan bisnis ke depan, maka cara yang paling cepat dan menguntungkan adalah model franchise.

Berani Merantau

Berani Merantau

Kita itu memang harus, punya keberanian merantau. Sebab, dengan keberanian merantau, kita akan lebih bisa percaya diri dan mandiri.

BANYAK entrepreneur yang sukses karena ia merantau. Orang Tegal sukses dengan warteg-nya di Jakarta. Begitu juga orang Wonogiri sukses menekuni usaha sebagai penjual bakso. Orang Wonosari sukses sebagai penjual bakmi dan minuman. Sementara orang Padang, sukses dengan bisnis masakan Padang-nya.

Bahkan, orang Cina pun banyak yang sukses ketika dia merantau keluar negeri. Dan, tak sedikit pula, orang Jawa yang sukses sebagai transmigran di Sumatera. Juga banyak orang dari luar Jawa yang sukses bisnisnya ketika merantau di Yogyakarta. Tapi banyak juga orang Yogya yang sukses menjadi pengusaha atau merintis kariernya, ketika merantau di Jakarta. Hal itu wajar terjadi, karena orang-orang tersebut memang punya keberanian merantau.

Sebenarnya, apa yang diungkapkan di atas hanyalah sekedar contoh, bahwa orang bisa sukses sebagai entrepreneur, kalau orang tersebut memiliki keberanian merantau. Mengapa demikian?

Menurut saya, keberanian merantau itu perlu kita miliki, karena dengan merantau berarti kita berani meninggalkan lingkungan keluarga. Sebab, ketika kita berada di lingkungan keluarga, meskipun kita sudah tumbuh besar atau dewasa, namun tetap dianggap sebagai anak kecil.

Sehingga, hal itu akan membuat kita tergantung dan tidak mandiri. Akibat dari itu sangat jelas, kita mudah patah semangat atau putus asa. Tidak berani menghadapi tantangan atau risiko bisnis. Kita pun akan mudah tergantung pada orang lain.

Tapi beda halnya. kalau kita berani merantau. Hal itu berarti kita siap menjadi "manusia baru". Kita harus siap menghadapi lingkungan baru, yang barangkali tak sedikit tantangan yang harus dihadapi. Dan, jika saat dulu kita belum tahu apa sebenarnya kelemahan kita, maka dengan merantau hal tersebut bisa diketahui. sedikit demi sedikit kelemahan tersebut akan kita perbaiki di tanah perantauan. Itulah sebabnya mengapa saya yakin, keberanian merantau yang membuat kita punya jiwa kemandirian itu, akan membuat kita lebih percaya diri dalam setiap langkah dalam bisnis maupun karier.

Jadi singkatnya, merantau itu akan membuat kita berjiwa "tahan banting". Katakanlah, kalau usaha kita ternyata jatuh dan gagal, kita tidak terlalu malu, toh itu terjadi di kota lain. Dengan kata lain, berusaha di kota lain akan mengurangi beban berat, bila dibandingkan dengan merintis bisnis di kota kita sendiri.

Selain itu, keberanian merantau ke daerah lain, akan membuat kita dapat menyelesaikan persoalan sendiri. Bahkan, kita akan merasa tabu terhadap bantuan orang lain. Kita ada rasa untuk tidak mau punya hutang budi pada orang lain.

Oleh karena itulah, saya berpendapat, bahwa sesungguhnya ke-mandirian itu adalah semangat paling dasar dari kita untuk bisa meraih kesuksesan. Dan, alangkah baiknya jika sikap mandiri semacam itu bisa kita bentuk sejak kita masih sekolah.

Maka, jika kita ingin menjadi entrepreneur yang mampu meraih sukses dan "tahan banting", salah satu kuncinya adalah kemandirian itu sendiri. Dan, kemandirian akan muncul jika kita berani merantau. Buktikan sendiri.

Berani Gagal

Berani Gagal

Hanya orang yang berani gagal total, akan meraih keberhasilan total.

PERNYATAAN John. F. Kennedy ini saya yakini kebenarannya. Itu bukan sekedar retorika, tetapi memang sudah terbukti dalam perjalanan hidup saya. Gagal total itulah awal karier bisnis saya.

Pada akhir 1981, saya merasa tak puas dengan pola kuliah yang membosankan. Saya nekad meninggalkan kehidupan kampus. Saat itu saya berpikir, bahwa gagal meraih gelar sarjana bukan berarti gagal dalam mengejar cita-cita lain. Di tahun 1982, saya kemudian mulai merintis bisnis bimbingan tes Primagama, yang belakangan berubah menjadi Lembaga Bimbingan Belajar Primagama.

Bisnis tersebut saya jalankan dengan jatuh bangun. Dari awalnya yang sangat sepi peminat - hanya 2 orang - sampai akhirnya peminatnya membludak hingga Primagama dapat membuka cabang di ratusan kota, dan menjadi lembaga bimbingan belajar terbesar di Indonesia.

Dalam kehidupan sosial, memang kegagalan itu adalah sebuah kata yang tidak begitu enak untuk didengar. Kegagalan bukan sesuatu yang disukai, dan suatu kejadian yang setiap orang tidak menginginkannya. Kita tidak bisa memungkiri diri kita, yang nyata-nyata masih lebih suka melihat orang yang sukses dari pada melihat orang yang gagal, bahkan tidak menyukai orang yang gagal.

Maka, bila Anda seorang entrepreneur yang menemui kegagalan dalam usaha, maka jangan berharap orang akan memuji Anda. Jangan berharap pula orang di sekitar anda maupun relasi Anda akan memahami mengapa Anda gagal.

Jangan berharap Anda tidak disalahkan. Jangan berharap juga semua sahabat masih tetap berada di sekeliling Anda. Jangan berharap Anda akan mendapat dukungan moral dari teman yang lain. Jangan berharap pula ada orang yang akan meminjami uang sebagai bantuan sementara. Jangan berharap bank akan memberikan pinjaman selanjutnya.

Mengapa saya melukiskan gambaran yang begitu buruk bagi seorang entrepreneur yang gagal? Begitulah masyarakat kita, cenderung memuji yang sukses dan menang. Sebaliknya, menghujat yang kalah dan gagal. Kita sebaiknya mengubah budaya seperti itu, dan memberikan kesempatan kepada setiap orang pada peluang yang kedua.

Menurut pengalaman saya, apabila orang gagal, maka tidak ada gunanya murung dan memikirkan kegagalannya. Tetapi perlu mencari penyebabnya. Dan justru kita harus lebih tertantang lagi dengan usaha yang sedang kita jalani yang mengalami kegagalan itu. Saya sendiri lebih suka mempergunakan kegagalan atau pengalaman negatif itu untuk menemukan kekuatan-kekuatan baru agar bisa meraih kesuksesan kembali.

Sudah tentu, kasus kegagalan dalam bisnis maupun dunia kerja, saat krisis ekonomi kian merebak dan bertambah. Ribuan orang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dan kehilangan mata pencahariannya. Sungguh ironis, seperti halnya kita, suka atau tidak suka, setiap manusia pasti akan mengalami berbagai masalah, bahkan mungkin penderitaan.

Bagi seorang entrepreneur, sebaiknya jangan sampai terpuruk dengan kondisi dan suasana seperti itu. Kita harus berani menghadapi kegagalan, dan ambil saja hikmahnya (kejadian dibalik itu). Mungkin saja kegagalan itu datang untuk memuliakan hati kita, membersihkan pikiran kita dari keangkuhan dan kepicikan, memperluas wawasan kita, serta untuk lebih mendekatkan diri kita kepada Tuhan. Untuk mengajarkan kita menjadi gagah, tatkala lemah. Menjadi berani ketika kita takut. Itu sebabnya mengapa saya juga sepakat dengan pendapat Richard Gere, aktor terkemuka Hollywood, yang mengatakan bahwa kegagalan itu penting bagi karier siapapun.

Mengapa demikian? Karena selama ini banyak orang membuat kesalahan sama, dengan menganggap kegagalan sebagai musuh kesuksesan. Justru sebaliknya, kita seharusnya menganggap kegagalan itu dapat mendatangkan hasil. Ingat, kita harus yakin akan menemukan kesuksesan di penghujung kegagalan.

Ada beberapa sebab dari kegagalan itu sendiri. Pertama, kita ini sering menilai kemampuan diri kita terlalu rendah. Kedua, setiap bertindak, kita sering terpengaruh oleh mitos yang muncul di masyarakat sekitar kita. Ketiga, biasanya kita terlalu "melankolis" dan suka memvonis diri terlebih dahulu, bahwa kita ini dilahirkan dengan nasib buruk. Keempat, kita cenderung masih memiliki sikap, tidak mau atau tidak mau tahu dari mana kita harus memulai kembali suatu usaha.

Dengan mengetahui sebab kegagalan itu, tentunya akan membuat kita yakin untuk bisa mengatasinya. Bila kita mengalami sembilan dari sepuluh hal yang kita lakukan menemui kegagalan, maka sebaiknya kia bekerja sepuluh kali lebih giat. Dengan memiliki sikap dan pemikiran semacam itu, maka akan tetap menjadikan kita sebagai sosok entrepreneur yang selalu optimis akan masa depan. Maka, sebaiknya janganlah kita suka mengukur seorang entrepreneur dengan menghitung berapa kali dia jatuh. Tapi ukurlah, berapa kali ia bangkit kembali.

Sepuluh Unsur Kepribadian Billionaire

Sepuluh Unsur Kepribadian Billionaire

Minggu lalu saya berada di New York City, tepatnya Manhattan, yang jaraknya kurang lebih 2500 mil dari kediaman saya di San Francisco Bay Area. Seorang"mogul" alias pengusaha kelas kakap yang berteman dekat dengan Donald Trump memanggil saya untuk membantunya dalam mendirikan divisi baru institusi pendidikannya yang sudah mendunia. Sebutlah namanya Mr. JC.
Sebagai seorang konsultan yang sering mendengar nama Mr. JC ini disebut-sebut, tentu saja saya sangat girang ketika dikontak oleh asistennya untuk mengunjungi Si Mogul ini untuk business meeting. Dengan harap-harap cemas saya mempersiapkan segala sesuatunya agar presentasi saya nanti tidak memalukan. Namanya saja berbisnis dengan seorang pengusaha kelas kakap. Siapalah saya ini di matanya.
Ternyata, di luar dugaan saya, Mr. JC sangat ramah dan informal. Kecerdasannya tampak jelas dari "being comfortable in his own skin." Ia sangat nyaman dengan dirinya sendiri, tidak ada unsur intimidasi maupun berusaha tampak lebih cerdik daripada lawan bicaranya. Sungguh saya sangat terkesan.
Selama kurang lebih 6 jam perjalanan pulang di pesawat, saya banyak merenungkan pertemuan ini, terutama mengenai kepribadian Mr. JC yang sangat menawan. Otak saya yang gemar melakukan studi komparasi kembali bekerja. Satu per satu wajah orang-orang sukses muncul di benak saya. Wah, ternyata banyak sekali kemiripan sifat dan perilaku mereka dengan Mr. JC, yang tampaknya sangat bertolak belakang dengan sifat-sifat dan perilaku mereka yang kurang berhasil.
Sepuluh unsur kepribadian seorang billionaire yang saya sarikan berdasarkan komunikasi dan pergaulan pribadi dengan para billionaies dan beberapa pengusaha sukses adalah sebagai berikut:
Satu, keberanian untuk berinisiatif.Di sinilah letak keunikan utama pengusaha kelas kakap dunia. Mereka selalu punya ide-ide jenial. Sebagai contoh, lihat saja si Raja Real Estate, kebangkitannya dari bangkrut beberapa tahun yang lalu sekarang sudah membuahkan lebih dari sekedar kerajaan properti belaka. Ada boneka Donald, ada seri TV The Apprentice, ada online university TrumpUniversity.com, bahkan ada t-shirt "You're Fired" dan buku-buku best-sellernya. Semua berangkat dari inisiatif belaka, yang bisa kita pelajari dan tiru.
Dua, tepat waktu.Selalu menepati janji dan tepat waktu karena ini adalah bukti kemampuan memanage sesuatu yang paling terbatas di dalam hidup kita, yaitu waktu. Kemampuan untuk hadir sesuai janji adalah kunci dari semua keberhasilan, terutama keberhasilan berbisnis. Respek terhadap waktu merupakan pencerminan dari respek terhadap diri sendiri dan partner bisnis.
Tiga, senang melayani dan memberi.Seorang billionaire pasti mempunyai kepribadian sebagai pemimpin dan seorang pemimpin adalah pelayan dan pemberi. The more you give to others, the more respect you get in return. Syukur-syukur kalau ada karma baik sehingga mendapat kebaikan juga dari orang lain. Paling tidak dengan memberi dan melayani, kita sudah menunjukkan kepada dunia betapa berlimpahnya kita. Alam bawah sadar kita akan terus membentuk blue print sukses berdasarkan kemampuan memberi ini.

Empat, membuka diri terlebih dahulu.Pernah Anda bertemu orang yang selalu mau bertanya soal hal-hal pribadi tentang orang lain namun tidak pernah mau membuka diri? Mereka biasanya hidup dalam ketakutan dan kecurigaan, yang pasti mereka akan sangat sulit untuk mencapai kesuksesan karena dua hal ini adalah lawan dari unsur-unsur yang membangun sukses. Rasa percaya dan kebesaran hati untuk membuka diri terhadap lawan bicara merupakan cermin bahwa kita nyaman dengan diri sendiri, lantas tidak ada yang perlu ditutupi, sesuatu yang dicari oleh para partner bisnis sejati. (Siapa yang mau bekerja sama dengan orang yang misterius?)
Lima, senang bekerja sama dan membina hubungan baik dengan para partner bisnis. Teamwork jelas adalah salah satu kunci keberhasilan utama. Donald Trump dan Martha Stewart pun mempunyai tim-tim mereka yang sangat loyal sehingga mereka bisa mencapai sukses luar biasa. "No man is an island," kita semua perlu membangun network kerja yang baik, sehingga jalan menuju sukses semakin terbuka lebar.
Enam, senang mempelajari hal-hal baru.Kembali kita mengambil contoh Pak Trump yang baru saja membuka online university. Apakah beliau adalah ahli pendidikan? Seorang profesor? Jelas tidak, namun dengan kegemarannya mencari hal-hal baru serta langsung mengaplikasikannya, maka dunia bisnis semakin terbuka luas baginya. Dunia bisnis baginya adalah tempat bermain yang luas dan tidak terbatas. Kuncinya hanya satu: senang belajar dan mencari hal-hal baru.
Tujuh, jarang mengeluh, profesionalisme adalah yang paling utama. Lance Armstrong pernah berkata, "There are two kinds of days: good days and great days." Hanya ada dua macam hari: hari yang baik dan hari yang sangat baik.Jangan sekali-kali mengeluh di dalam bisnis, walaupun suatu hari mungkin Anda akan jatuh dan gagal. Mengapa? Karena setiap kali gagal adalah kesempatan untuk belajar mengatasi kegagalan itu sendiri sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Hari di mana Anda gagal tetap adalah a good day (hari yang baik).
Delapan, berani menanggung resiko. Jelas, tanpa ini tidak ada kesempatan sama sekali untuk menuju sukses. Sebenarnya setiap hari kita menanggung resiko, walaupun tidak disadari penuh. Resiko hanyalah akan berakibat dua macam: be a good or a great day (lihat di atas). So, untuk apa takut? Kegagalan pun hanyalah kesempatan belajar untuk tidak mengulangi hal yang sama di kemudian hari kan?
Sembilan, tidak menunjukkan kekhawatiran (berpikir positif setiap saat). Berpikir positif adalah environment atau default state di mana keseluruhan eksistensi kita berada. Jika kita gunakan pikiran negatif sebagai default state, maka semua perbuatan kita akan berdasarkan ini (kekhawatiran atau cemas). Dengan pikiran positif, maka perbuatan kita akan didasarkan oleh getaran positif, sehingga hal positif akan semakin besar kemungkinannya.
Sepuluh, "comfortable in their own skin" alias nyaman dengan diri sendiri tanpa perlu berusaha menutup-nutupi sesuatu maupun supaya tampak "lebih" dari lawan bicaranya. Pernah bertemu dengan billionaire yang rendah diri alias tidak nyaman dengan diri mereka sendiri? Saya yakin tidak ada. Kenyamanan menjadi diri sendiri tidak perlu ditutup-tutupi supaya lawan bicara tidak tersinggung karena setiap orang mempunyai tempat tersendiri di dunia yang tidak bisa digantikan oleh orang lain.
Saya adalah saya, mereka adalah mereka. Dengan menjadi diri saya sendiri, saya tidak akan mengusik keberadaan mereka. Jika mereka merasa tidak nyaman, itu bukan karena kepribadian saya, namun karena mindset yang berbeda dan kekurang mampuan mereka dalam mencapai kenyamanan dengan diri sendiri.
Apakah Anda mempunyai kepribadian seorang billionaire? Hanya Anda yang bisa menjawab. Salam sukses, sampai bertemu di puncak gunung kesuksesan

06 Oktober 2009

Mengenal Kehidupan Jangkrik

Mengenal Kehidupan Jangkrik


Jangkrik termasuk bangsa Orthoptera, suku Gryllidae. Di Indonesia tercatat lebih kurang ada 123 jenis. Dari hasil identifikasi pada jangkrik yang dibudidayakan untuk pakan burung dan ikan ditemukan jenis Gryllus testaceus Walk dan Gryllus mitratus. Sosok keduanya mirip. Perbedaanya, G. mitratus lebih kecil dibandingkan G testaceus. Pada pinggir sayap punggung G. mitratus terdapat garis putih. Sementara punggung G testaceus polos. Selain itu, ovipositor G mitratus lebih pendek disbanding G testaceus. Prilaku G testaceus lebih agresif.
Kesehariannya umumnya hidup di luar rumah, walau kadang-kadang juga masuk ke dalam rumah. Di alam aslinya jangkrik hidup aktif di malam hari. Kegiatan makan, mengerik dan kawinh dilakukan malam hari. Oleh Karen itu lingkungan budidaya jangkrik dibuat gelap agar jangkrik terus bias melakukan aktivitas. Pada siang hari jangkrik mencari perlindungan di lorong/lobang di tanah atau lorong di bawah batu, dibawah tumpukan material, seperti genteng, kayu, dan lain-lain. Selain itu dapat hidup pada tumpukan sampah sayuran, tumbuhan dan serasah.
Makanan jangkrik di alam bermacam-macam. Umumnya sebagai pemakan tumbuhan, seperti krokot dan tanaman pertanian seperti, sayuran dan palawija. Jangkrik lebih menyukai bagian tanaman yang muda seperti daun dan pucuk.
Lama siklus hidup jangkrik bervariasi menurut jenisnya. Untuk semua jenis, umur jantan lebih pendek disbanding betinyanya. Sebagai gambaran umur dewasa jenis Gryllus mitratus hanya 78 hari, sedangkan betinyanya bisa mencapai 105 hari.
Ukuran tubuhnya juga berdasarkan jenis kelamin. Jenis betina lebih panjang disbanding jantan. Perbedaan jantan dengan betinya mulai terlihat saat Nimfa IV, yaitu saat ovipositor betina keluar. Bentuknya seperti lidi yang keluar dari bagian belakang tubuh betinya dengan panjang 15-25 mm, tergantung jenisnya.

Telur

Telur marga Gryllus berbentuk silindris seperti pisang ambon, berwarna kuning muda bening dengan panjang rata-rata 2.5-3 mm. Di salah satu bagian atas dari telur ada tonjolan yang disebut operculum yaitu tempat keluarnya nimfa. Kulit telur bila ditekan tidak akan pecah karena liat dan kuat, baru bias pecah bila ditusuk karena fungsinya sebagai pelindung bagian dalam telur.
Saat telur baru diletakkan berwarna kuning mudah, cerah dan segar. Satu hari kemudian warnanya berubah kuning tua cerah dengan garis-garis halus berwarna abu-abu. Telur yang tidak menetas berwarna kuning agak gelap dengan permukaan keriput. Penyebab tidak menetasnya telur yaitu mungkin terserang parasite atau penyakit, bias juga karena tidak dibuahi. Atau mungkin saat bertelur kondisi lingkungan tidak mendukung seperti tidak ada tempat peletakan telur dan kelembapan yang tidak mencukupi.
Di alam jangkrik dapat bertelur dan menetaskan telurnya pada tanah atau pasir yang ditusukkan sedalam 5-15 mm kedalamnya. Induk betina tetap akan bertelur walaupun tidak dikawini. Peletakan antara 4-120 butir dan menetas kisaran hari ke 13 sampai hari ke 25 setelah peletakan.
Nimfa

Jangkrik stadia nimfa mengalami 5 kali pergantian kulit yang disebut eksdisis. Lamanya tergantung besar tubuh. Pergantian pertama, saat masih kecil lebih cepat daripada pergantian kulit yang terakhir yang memakan waktu rata-rata 13-15 menit. Cara pelepasan dari arah depan ke belakang dengan bantuan kontraksi otot perlahan-lahan. Saat baru berganti kulit berwarna putih pucat. Lima sampai sepuluh menit berubah warna coklat muda dan satu jam kemudian berubah menjadi coklat tua. Baru bisa berjalan seperti biasa.
Nimfa fase I yang baru keluar dari telur masih bergerombol di sekitar sisa-sisa kulit telur sambil memakan sisa-sisa cairan telur. Selanjutnya nimfa berpencar satu per satu dengan arah yang tidak teratur dan akan mengumpul ditempat yang basah/lembab sambil menghisap-hisap.
Lama stadia nimfa G testaceus Walk dan G mitratus berbeda. Juga tergantung jenis makanan yang diberikan. Untuk pemberian ubi pertumbuhan cenderung lebih lama bila disbanding dengan diberi wortel. Tetapi dengan pemberian ubi stamina lebih kuat.
Pada nimfa fase IV, selain ovipositor untuk betina muncul, sayap mulai berkembang. Dan baru fase nimfa V, lengkap pertumbuhan sayap jantan dan betina siap dikawinkan.

Dewasa

Serangga muda jenis Gryllus testaceus sudah bisa kawin setelah 7-10 hari. Dihitung setalah menelewati fase nimfa V atau setelah menjadi imago/dewasa. Untuk G mitratus kawin mulai 8-13 hari. Dan bertelurnya sama yaitu 7-10 hari setelah kawin.
Telur diletakkan pada media peneluran berupa kapas/kain halus yang telah dibasahi. Kelembaban untuk menjaga suhu lingkungan. Peletakan telur dengan cara menusukkan ovipositor ke dalam tanah, gulungan kapas atau kain. Telur dikeluarkan melalui ovipositor satu per satu. Jika tidak ditemui media, peletakkan dilakukan disela-sela makanan atau berceceran di dasar kandang.
Masa produktif antara 40-60 hari. Pada masa ini baik jantan maupun betina saling memakan walaupun makanan berlimpah. Disarankan antara nimfa dan dewasa dipisahkan untuk mengurangi predasi.
Untuk efisiensi, komposisi jantan dan betina bisa 1 : 2, bahkan betina bisa lebih. Jantan bisa kawin 5-7 kali, pagi dan siang selama 6-17 menit.

Bersuara dan Mendengar

Jangkrik jantan bersuara nyaring atau ngerik, hal ini akibat gesekan sayap depan. Dibagian ini terdapat alat stridulasi yang terletak di bagian vana cubitus yang memiliki paku-paku dawai yang tersusun seperti gigi-gigi pada sisir. Cara kerjanya, jika penggaruk digerakkan, sayap akan maju mundur pada permukaan paku-paku dawai dan keluarlah suara. Pada saat sayap istirahat maka sayap depan terlipat sedemikian rupa, sehinga pinggiran sayap dekat pangkal sayap kiri menutupi paku-paku dawai yang terdapat pada sayap kanan. Ketika berbunyi, kedua sayap depan membuka dan menutup sedikit secara berulang-ulang, dan suara yang dihasilkan diperkuat oleh vibrasi bagian membrane sayap yang ada didekapnya. Getaran suara adalah khas untuk setiap jenis. Suara juga untuk mengenali kekuasaan bagi serangga jantan.
Jangkrik jantan dan betina mempunyai alat dengar untuk menerima geran suara. Organ tympanum / telinga berbentuk selaput bening agak terlekuk ke dalam pada sisi luar kaki depan. Di bagian belakang organ ini terdapat syaraf yang terhubung dengan selaput tympanum dengan ganglion untuk dilanjutkan ke otak. Perbedaan tinggi rendahnya frekwensi suara dapat terdetaksi sebagai tanda menyerangan atau bahaya.

Perencanaan Usaha

Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam merencanakan usaha ternak jangkrik, yaitu menyusun jadwal kegiatan, menentukan struktur organisasi, menentukan spesifikasi pekerjaan, menetapkan fasilitas fisik, merencanakan metoda pendekatan pasar, menyiapkan anggaran, mencari sumber dana, dan melaksanakan usaha ternak jangkrik.

Menyusun Jadwal kegiatan

Penyusunan jadwal kegiatan sebelum memulai usaha sangat penting agar dapat terkoordinasi dan teratur. Seperti pembelian bahan kotak, pembuatan kotak, penyediaan telur atau induk dan sebagainya.
Pencatatan data juga sangat penting untuk menentukan kerangka waktu pelaksanaan. Penyusunan jadwal dapat membantu pelaksanaan karena ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam waktu bersamaan.

Menentukan Struktur Pekerjaan.

Struktur pekerjaan dibutuhkan untuk jenis pekerjaan dalam beternak jangkrik agar tidak terjadi pemborosan. Bahkan tenaga kerja bisa dilakukan oleh peternak itu sendiri.

Menentukan Spesifikasi Pekerjaan

Hal penting selanjutnya adalah menentukan tugas dan tanggung jawab setiap jenis pekerjaan. Misalnya memberi pakan jangkrik selama pemeliharaan, Waktu pemberian makan sudah ditetapkan dalam rincian tugas. Tugas tanggung jawab harus jelas personilnya dan lebih baik kalau rincian tugas disertai dengan waktu pelaksanaan.

Menentapkan Fasilitas Fisik

Lokasi
Merupakan syarat mutlak dalam melakukan usaha agar menguntungkan. Ada beberapa lokasi antara lain, kedekatan dengan tenaga kerja, kedekatan dengan pasar, kedekatan dengan bahan baku, tersedianya sarana transportasi, dan fasilitas budidaya lain seperti listrik dan air.

Jumlah Kotak
Sebaiknya memiliki ruangan yang besar dalam jumlah banyak. Misalnya direncanakan beternak sebanyak 100 kotak dan panen rutin setiap lima hari sekali. Tapi bila direncanakan panen usia 50 hari, maka jumlah kotak yang akan diisi bibit / anak yang baru menetas sebanyak 10 buah. Dalam budidaya dibutuhkan kotak penetasan dan kotak pembesaran. Kalaupun disatukan tidak menjadi masalah.
Pemakaian kotak untuk penetasan adalah 25 hari, yaitu selama 15 hari telur menetas dan 10 hari pemeliharaan setelah menetas. Untuk pembesaranbutuh waktu 40 hari.
Merencanakan Metoda Pendekatan Pasar

Ada tiga factor penting dalam perencanaan metode pendekatan pasar yaitu, menciptakan gambaran tentang pasar, menciptakan saluran distribusi dan menentukan harga.
Ada tiga produk yang dapat laku di pasar yaitu telur, clondo dan induk. Untuk telur dan induk, memiliki sasaran pasar peternak jangkrik, sedangkan clondo sasarannya penggemar burung berkicau atau ikan.
Saluran distribusi hanya membutuhkan pedagang dan eksportir. Untuk itulah keuntungan dari ternak jangkrik dapat optimal karena salurannya masih pendek. Penetapan harga berdasarkan perkembangan pasar. Semakin banyak kebutuhan dan semakin sedikit yang tersedia, maka harga semakin tinggi.

Menyusun Anggaran

Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengontrol. Anggaran bisa mengindikasikan besarnya pendapatan. Juga sebagai alat untuk memperkecil biaya, memperbesar penghasilan dan meningkatkan keuntungan.
Anggaran terbagi menjadi tiga jenis yaitu anggaran operasional, investasi dan uang masuk. Operasional meliputi perkiraan biaya produksi dan penerimaan. Selain itu operasional juga sebagai alat pembanding dan control antara rencana aktivitas dan pelaksanaannya.
Anggaran investasi merupakan awal dari operasional usaha. Sebagai pengadaan sarana dan prasarana usaha ternak. Anggran uang masuk merupakan uang kas yang dibutuhkan untuk membiayai pada waktu yang telah ditentukan atau disebut juga kas kecil.

Mencari Sumber Dana

Dana merupakan factor penting dalam usaha karena sebagai salah satu factor penentu keberhasilan usaha yang berasal dari milik sendiri atau orang lain.
Kisaran Rp. 20 juta untuk clondo sejumlah 100 kotak dan Rp. 15 Juta untuk usaha telur jangkriknya.

Melaksanakan Usaha

Terdapat 2 faktor yaitu teknis dan non teknis. Faktor teknis menyangkut semua hal yang berhubungan langsung dengan ternak jangkrik antara lain persiapan kotak hingga panen. Sedangkan factor non teknis seperti bergabung dengan asosiasi atau koperasi.
Asosiasi jangkrik adalah Kerukunan Peternak dan Pedagang jangkrik Indonesia (KP2JI). Koperasi jangkrik adalah KOPPJI solo dan bandung.


MENGEMBANGBIAKKAN JANGKRIK

Dalam mengawali beternak jangkrik ada dua alternative yang bisa dipilih. Pertama dengan cara menetaskan telur. Yang kedua dengan mengembangbiakkan yaitu mengawinkan induk jantan dan betina untuk mendapatkan telur.
Ada peternak yang menyebut pengembangbiakkan dengan istilah pemijahan. Banyak keuntungan jika peternak mengembangbiakkan jangkrik sendiri. Salah satunya tidak tergantung pada peternak lain. Dipasaran harga sesendok makan telur jangkrik mencapai Rp. 15.000,-. Padahal peternak maksimal hanya membutuhkan 6 ekor betina dan 2-3 ekor jantan untuk mendapatkan 1 sendok telur. Harga induk betina hanya Rp. 750,-.

Prasarana Pengembangbiakan

Beberapa perlengkapan yang harus dipersiapkan yaitu kotak sebagai sangkar, tempat persembunyian, dan sarang untuk tempat bertelur, juga pakannya.

Kotak pengembangbiakan

Sebelum melakukan penangkaran, pertama kali yang perlu dipersiapkan adalah tempat yang berupa kotak. Sebaiknya kotak dibuat dengan benar dan memenuhi syarat, yaitu kuat, tidak bergoyang dan tidak berlubang.
Kotak dibuat dari rangka kayu dan dinding papan tripleks atau papan kayu. Walau relatife mahal, papan kayu lebih kuat dan memberi nuansa alami. Namun ditinjau dari kemudahan pembuatannya sebaiknya dipilih tripleks.
Kotak ini berukuran 50 cm – 100 cm X 100 cm dengan tinggi 30 cm. ukuran ini tidak mutlak, tergantung pada ketersediaan modal, luas tempat yang tersedia untuk meletakkan kotak, dan jumlah induk. Namun, semakin luas kotak akan semakin baik bagi induk jangkrik untuk menghindari pertarungan antar induk. Kotak diberi kaki setinggi 20 cm.
Kotak ini diberi sirkulasi udara dengan cara memberinya lubang di salah satu dinding atau tutupnya. Tutup lubang dengan kawat kasa. Tutup kotak bisa terpisah dari kotak atau terkait pada sisi panjangnya dengan cara memberinya engsel.
Kotak ini harus diletakkan pada ruangan yang lembab dan tenang agar induk mau kawin dan bertelur. Ruangan yang lembab dimaksudkan agar telur jangkrik nantinya tidak mengalami kerusakan. Jangan sekali-kali meletakkan kotak di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Tempat peletakkannya pun perlu dijauhkan dari lokasi bermain anak-anak agar tidak mengganggu proses kawin. Biasanya jangkrik terganggu tidak akan mau kawin.

Bahan dan Alat

Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kotak ini antara lain kayu reng berukuran 2 cm X 3 cm, tripleks dengan ketebalan 4-5 mm, paku reng dan paku tripleks, serta kawat kasa berukuran 20 cm X 30 cm. Sementara alat yang dibutuhkan adalah gergaji kayu, gergaji tripleks, martil, meteran dan pinsil. Kayu untuk rangka sebaiknya sudah diserut dahulu sehingga rata agar tidak ada lubang pada bekas sambungan rangka dengan tripleks.

Cara Pembuatan Kotak

Kayu reng dipotong sepanjang 100 cm dan 26 cm masing-masing sebanyak 4 potong serta ukuran 50 cm sebanyak 8 potong. Sementara papan tripleks dipotong menjadi empat persegi dengan ukuran 30 cm X 106 cm, 30 cm X 50 cm, dan 54 cm X 106 cm masing-masing sebanyak 2 potong. Rangkai bahan-bahan tersebut hingga menjadi kotak.
1. Rangkai masing-masing 2 potong kayu reng dengan panjang 100 cm dan 50 cm.
2. Rangkai rangka tersebut dengan 1 potong papan tripleks berukuran 30 cm X 106 cm. buat pula rangkaian sama dengan potongan bahan yang sama.
3. Rangkaikan masing-masing 2 potongan kayu reng lain berukuran 50 cm dan 26 cm hingga terbentuk rangka.
4. Rangkaikan rangka tersebut dengan potongan papan tripleks berukuran 30 cm X 50 cm. Buat pula rangkaian yang sama dari bahan yang sama.
5. Satukan ke empat rangkaian yang telah dibentuk sehingga membentuk kotak. Posisi papan tripleks harus berada di bagian dalam kotak.
6. Ambil satu potong papan tripleks berukuran 54 cm X 106 cm untuk alas kotak dan buatkan lubang berukuran 2 cm X 3 cm pada keempat sudutnya.
7. Satukan papan tripleks tersebut dengan bagian alas rangka. Caranya dengan memesukkan tripleks tersebut dari bagian bawah kotak.
8. Ambil potongan lain dari papan tripleks berukuran 54 cm X 106 cm untuk tutup kotak dan buatkan lubang empat persegi berukuran 15 cm X 25 cm dibagian tengahnya. Lubang untuk sirkulasi udara ini juga bisa didinding bagian depan.
9. Tutup lubang pda papan tripleks dengan potongan kawat kasa.
10. Rangkaikan tutup kotak tersebut pada bagian atas kotak. Tutup kotak bisa lepas atau dikaitkan dengan engsel sehingga mudah dibuka tutup.

Persiapan Kotak.

Kotak yang sudah selesai dibuat belum dapat digunakan langsung kalau belum diberi perlakuan khusus, yaitu penempelan lakban plastik, pengolesan lumpur, pemasangan kaleng bekas, dan pemberian tempat persembunyian.

Penempelan Lakban

Pemberian lakban plastik pada dinding kotak bagian dalam bertujuan agar induk jangkrik tidak dapat keluar dari kotak. Permukaannya licin membuat induk akan jatuh kembali bila naik sampai ke lapisan lakban. Lakban yang digunakan berwarna kuning kecoklatan dan berukuran 5 cm.
Pemasangan lakban dilakukan pada bibir atas dinding kotak bagian dalam secara melingkar. Pemasangan harus benar-benar melekat pada tripleks. Untuk itu, sisi tripleks harus dibersihkan.

Mengenal Kehidupan Jangkrik

Mengenal Kehidupan Jangkrik


Jangkrik termasuk bangsa Orthoptera, suku Gryllidae. Di Indonesia tercatat lebih kurang ada 123 jenis. Dari hasil identifikasi pada jangkrik yang dibudidayakan untuk pakan burung dan ikan ditemukan jenis Gryllus testaceus Walk dan Gryllus mitratus. Sosok keduanya mirip. Perbedaanya, G. mitratus lebih kecil dibandingkan G testaceus. Pada pinggir sayap punggung G. mitratus terdapat garis putih. Sementara punggung G testaceus polos. Selain itu, ovipositor G mitratus lebih pendek disbanding G testaceus. Prilaku G testaceus lebih agresif.
Kesehariannya umumnya hidup di luar rumah, walau kadang-kadang juga masuk ke dalam rumah. Di alam aslinya jangkrik hidup aktif di malam hari. Kegiatan makan, mengerik dan kawinh dilakukan malam hari. Oleh Karen itu lingkungan budidaya jangkrik dibuat gelap agar jangkrik terus bias melakukan aktivitas. Pada siang hari jangkrik mencari perlindungan di lorong/lobang di tanah atau lorong di bawah batu, dibawah tumpukan material, seperti genteng, kayu, dan lain-lain. Selain itu dapat hidup pada tumpukan sampah sayuran, tumbuhan dan serasah.
Makanan jangkrik di alam bermacam-macam. Umumnya sebagai pemakan tumbuhan, seperti krokot dan tanaman pertanian seperti, sayuran dan palawija. Jangkrik lebih menyukai bagian tanaman yang muda seperti daun dan pucuk.
Lama siklus hidup jangkrik bervariasi menurut jenisnya. Untuk semua jenis, umur jantan lebih pendek disbanding betinyanya. Sebagai gambaran umur dewasa jenis Gryllus mitratus hanya 78 hari, sedangkan betinyanya bisa mencapai 105 hari.
Ukuran tubuhnya juga berdasarkan jenis kelamin. Jenis betina lebih panjang disbanding jantan. Perbedaan jantan dengan betinya mulai terlihat saat Nimfa IV, yaitu saat ovipositor betina keluar. Bentuknya seperti lidi yang keluar dari bagian belakang tubuh betinya dengan panjang 15-25 mm, tergantung jenisnya.

Telur

Telur marga Gryllus berbentuk silindris seperti pisang ambon, berwarna kuning muda bening dengan panjang rata-rata 2.5-3 mm. Di salah satu bagian atas dari telur ada tonjolan yang disebut operculum yaitu tempat keluarnya nimfa. Kulit telur bila ditekan tidak akan pecah karena liat dan kuat, baru bias pecah bila ditusuk karena fungsinya sebagai pelindung bagian dalam telur.
Saat telur baru diletakkan berwarna kuning mudah, cerah dan segar. Satu hari kemudian warnanya berubah kuning tua cerah dengan garis-garis halus berwarna abu-abu. Telur yang tidak menetas berwarna kuning agak gelap dengan permukaan keriput. Penyebab tidak menetasnya telur yaitu mungkin terserang parasite atau penyakit, bias juga karena tidak dibuahi. Atau mungkin saat bertelur kondisi lingkungan tidak mendukung seperti tidak ada tempat peletakan telur dan kelembapan yang tidak mencukupi.
Di alam jangkrik dapat bertelur dan menetaskan telurnya pada tanah atau pasir yang ditusukkan sedalam 5-15 mm kedalamnya. Induk betina tetap akan bertelur walaupun tidak dikawini. Peletakan antara 4-120 butir dan menetas kisaran hari ke 13 sampai hari ke 25 setelah peletakan.
Nimfa

Jangkrik stadia nimfa mengalami 5 kali pergantian kulit yang disebut eksdisis. Lamanya tergantung besar tubuh. Pergantian pertama, saat masih kecil lebih cepat daripada pergantian kulit yang terakhir yang memakan waktu rata-rata 13-15 menit. Cara pelepasan dari arah depan ke belakang dengan bantuan kontraksi otot perlahan-lahan. Saat baru berganti kulit berwarna putih pucat. Lima sampai sepuluh menit berubah warna coklat muda dan satu jam kemudian berubah menjadi coklat tua. Baru bisa berjalan seperti biasa.
Nimfa fase I yang baru keluar dari telur masih bergerombol di sekitar sisa-sisa kulit telur sambil memakan sisa-sisa cairan telur. Selanjutnya nimfa berpencar satu per satu dengan arah yang tidak teratur dan akan mengumpul ditempat yang basah/lembab sambil menghisap-hisap.
Lama stadia nimfa G testaceus Walk dan G mitratus berbeda. Juga tergantung jenis makanan yang diberikan. Untuk pemberian ubi pertumbuhan cenderung lebih lama bila disbanding dengan diberi wortel. Tetapi dengan pemberian ubi stamina lebih kuat.
Pada nimfa fase IV, selain ovipositor untuk betina muncul, sayap mulai berkembang. Dan baru fase nimfa V, lengkap pertumbuhan sayap jantan dan betina siap dikawinkan.

Dewasa

Serangga muda jenis Gryllus testaceus sudah bisa kawin setelah 7-10 hari. Dihitung setalah menelewati fase nimfa V atau setelah menjadi imago/dewasa. Untuk G mitratus kawin mulai 8-13 hari. Dan bertelurnya sama yaitu 7-10 hari setelah kawin.
Telur diletakkan pada media peneluran berupa kapas/kain halus yang telah dibasahi. Kelembaban untuk menjaga suhu lingkungan. Peletakan telur dengan cara menusukkan ovipositor ke dalam tanah, gulungan kapas atau kain. Telur dikeluarkan melalui ovipositor satu per satu. Jika tidak ditemui media, peletakkan dilakukan disela-sela makanan atau berceceran di dasar kandang.
Masa produktif antara 40-60 hari. Pada masa ini baik jantan maupun betina saling memakan walaupun makanan berlimpah. Disarankan antara nimfa dan dewasa dipisahkan untuk mengurangi predasi.
Untuk efisiensi, komposisi jantan dan betina bisa 1 : 2, bahkan betina bisa lebih. Jantan bisa kawin 5-7 kali, pagi dan siang selama 6-17 menit.

Bersuara dan Mendengar

Jangkrik jantan bersuara nyaring atau ngerik, hal ini akibat gesekan sayap depan. Dibagian ini terdapat alat stridulasi yang terletak di bagian vana cubitus yang memiliki paku-paku dawai yang tersusun seperti gigi-gigi pada sisir. Cara kerjanya, jika penggaruk digerakkan, sayap akan maju mundur pada permukaan paku-paku dawai dan keluarlah suara. Pada saat sayap istirahat maka sayap depan terlipat sedemikian rupa, sehinga pinggiran sayap dekat pangkal sayap kiri menutupi paku-paku dawai yang terdapat pada sayap kanan. Ketika berbunyi, kedua sayap depan membuka dan menutup sedikit secara berulang-ulang, dan suara yang dihasilkan diperkuat oleh vibrasi bagian membrane sayap yang ada didekapnya. Getaran suara adalah khas untuk setiap jenis. Suara juga untuk mengenali kekuasaan bagi serangga jantan.
Jangkrik jantan dan betina mempunyai alat dengar untuk menerima geran suara. Organ tympanum / telinga berbentuk selaput bening agak terlekuk ke dalam pada sisi luar kaki depan. Di bagian belakang organ ini terdapat syaraf yang terhubung dengan selaput tympanum dengan ganglion untuk dilanjutkan ke otak. Perbedaan tinggi rendahnya frekwensi suara dapat terdetaksi sebagai tanda menyerangan atau bahaya.

Perencanaan Usaha

Ada beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam merencanakan usaha ternak jangkrik, yaitu menyusun jadwal kegiatan, menentukan struktur organisasi, menentukan spesifikasi pekerjaan, menetapkan fasilitas fisik, merencanakan metoda pendekatan pasar, menyiapkan anggaran, mencari sumber dana, dan melaksanakan usaha ternak jangkrik.

Menyusun Jadwal kegiatan

Penyusunan jadwal kegiatan sebelum memulai usaha sangat penting agar dapat terkoordinasi dan teratur. Seperti pembelian bahan kotak, pembuatan kotak, penyediaan telur atau induk dan sebagainya.
Pencatatan data juga sangat penting untuk menentukan kerangka waktu pelaksanaan. Penyusunan jadwal dapat membantu pelaksanaan karena ada beberapa kegiatan yang dapat dilakukan dalam waktu bersamaan.

Menentukan Struktur Pekerjaan.

Struktur pekerjaan dibutuhkan untuk jenis pekerjaan dalam beternak jangkrik agar tidak terjadi pemborosan. Bahkan tenaga kerja bisa dilakukan oleh peternak itu sendiri.

Menentukan Spesifikasi Pekerjaan

Hal penting selanjutnya adalah menentukan tugas dan tanggung jawab setiap jenis pekerjaan. Misalnya memberi pakan jangkrik selama pemeliharaan, Waktu pemberian makan sudah ditetapkan dalam rincian tugas. Tugas tanggung jawab harus jelas personilnya dan lebih baik kalau rincian tugas disertai dengan waktu pelaksanaan.

Menentapkan Fasilitas Fisik

Lokasi
Merupakan syarat mutlak dalam melakukan usaha agar menguntungkan. Ada beberapa lokasi antara lain, kedekatan dengan tenaga kerja, kedekatan dengan pasar, kedekatan dengan bahan baku, tersedianya sarana transportasi, dan fasilitas budidaya lain seperti listrik dan air.

Jumlah Kotak
Sebaiknya memiliki ruangan yang besar dalam jumlah banyak. Misalnya direncanakan beternak sebanyak 100 kotak dan panen rutin setiap lima hari sekali. Tapi bila direncanakan panen usia 50 hari, maka jumlah kotak yang akan diisi bibit / anak yang baru menetas sebanyak 10 buah. Dalam budidaya dibutuhkan kotak penetasan dan kotak pembesaran. Kalaupun disatukan tidak menjadi masalah.
Pemakaian kotak untuk penetasan adalah 25 hari, yaitu selama 15 hari telur menetas dan 10 hari pemeliharaan setelah menetas. Untuk pembesaranbutuh waktu 40 hari.
Merencanakan Metoda Pendekatan Pasar

Ada tiga factor penting dalam perencanaan metode pendekatan pasar yaitu, menciptakan gambaran tentang pasar, menciptakan saluran distribusi dan menentukan harga.
Ada tiga produk yang dapat laku di pasar yaitu telur, clondo dan induk. Untuk telur dan induk, memiliki sasaran pasar peternak jangkrik, sedangkan clondo sasarannya penggemar burung berkicau atau ikan.
Saluran distribusi hanya membutuhkan pedagang dan eksportir. Untuk itulah keuntungan dari ternak jangkrik dapat optimal karena salurannya masih pendek. Penetapan harga berdasarkan perkembangan pasar. Semakin banyak kebutuhan dan semakin sedikit yang tersedia, maka harga semakin tinggi.

Menyusun Anggaran

Anggaran berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengontrol. Anggaran bisa mengindikasikan besarnya pendapatan. Juga sebagai alat untuk memperkecil biaya, memperbesar penghasilan dan meningkatkan keuntungan.
Anggaran terbagi menjadi tiga jenis yaitu anggaran operasional, investasi dan uang masuk. Operasional meliputi perkiraan biaya produksi dan penerimaan. Selain itu operasional juga sebagai alat pembanding dan control antara rencana aktivitas dan pelaksanaannya.
Anggaran investasi merupakan awal dari operasional usaha. Sebagai pengadaan sarana dan prasarana usaha ternak. Anggran uang masuk merupakan uang kas yang dibutuhkan untuk membiayai pada waktu yang telah ditentukan atau disebut juga kas kecil.

Mencari Sumber Dana

Dana merupakan factor penting dalam usaha karena sebagai salah satu factor penentu keberhasilan usaha yang berasal dari milik sendiri atau orang lain.
Kisaran Rp. 20 juta untuk clondo sejumlah 100 kotak dan Rp. 15 Juta untuk usaha telur jangkriknya.

Melaksanakan Usaha

Terdapat 2 faktor yaitu teknis dan non teknis. Faktor teknis menyangkut semua hal yang berhubungan langsung dengan ternak jangkrik antara lain persiapan kotak hingga panen. Sedangkan factor non teknis seperti bergabung dengan asosiasi atau koperasi.
Asosiasi jangkrik adalah Kerukunan Peternak dan Pedagang jangkrik Indonesia (KP2JI). Koperasi jangkrik adalah KOPPJI solo dan bandung.


MENGEMBANGBIAKKAN JANGKRIK

Dalam mengawali beternak jangkrik ada dua alternative yang bisa dipilih. Pertama dengan cara menetaskan telur. Yang kedua dengan mengembangbiakkan yaitu mengawinkan induk jantan dan betina untuk mendapatkan telur.
Ada peternak yang menyebut pengembangbiakkan dengan istilah pemijahan. Banyak keuntungan jika peternak mengembangbiakkan jangkrik sendiri. Salah satunya tidak tergantung pada peternak lain. Dipasaran harga sesendok makan telur jangkrik mencapai Rp. 15.000,-. Padahal peternak maksimal hanya membutuhkan 6 ekor betina dan 2-3 ekor jantan untuk mendapatkan 1 sendok telur. Harga induk betina hanya Rp. 750,-.

Prasarana Pengembangbiakan

Beberapa perlengkapan yang harus dipersiapkan yaitu kotak sebagai sangkar, tempat persembunyian, dan sarang untuk tempat bertelur, juga pakannya.

Kotak pengembangbiakan

Sebelum melakukan penangkaran, pertama kali yang perlu dipersiapkan adalah tempat yang berupa kotak. Sebaiknya kotak dibuat dengan benar dan memenuhi syarat, yaitu kuat, tidak bergoyang dan tidak berlubang.
Kotak dibuat dari rangka kayu dan dinding papan tripleks atau papan kayu. Walau relatife mahal, papan kayu lebih kuat dan memberi nuansa alami. Namun ditinjau dari kemudahan pembuatannya sebaiknya dipilih tripleks.
Kotak ini berukuran 50 cm – 100 cm X 100 cm dengan tinggi 30 cm. ukuran ini tidak mutlak, tergantung pada ketersediaan modal, luas tempat yang tersedia untuk meletakkan kotak, dan jumlah induk. Namun, semakin luas kotak akan semakin baik bagi induk jangkrik untuk menghindari pertarungan antar induk. Kotak diberi kaki setinggi 20 cm.
Kotak ini diberi sirkulasi udara dengan cara memberinya lubang di salah satu dinding atau tutupnya. Tutup lubang dengan kawat kasa. Tutup kotak bisa terpisah dari kotak atau terkait pada sisi panjangnya dengan cara memberinya engsel.
Kotak ini harus diletakkan pada ruangan yang lembab dan tenang agar induk mau kawin dan bertelur. Ruangan yang lembab dimaksudkan agar telur jangkrik nantinya tidak mengalami kerusakan. Jangan sekali-kali meletakkan kotak di tempat yang terkena sinar matahari langsung. Tempat peletakkannya pun perlu dijauhkan dari lokasi bermain anak-anak agar tidak mengganggu proses kawin. Biasanya jangkrik terganggu tidak akan mau kawin.

Bahan dan Alat

Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan kotak ini antara lain kayu reng berukuran 2 cm X 3 cm, tripleks dengan ketebalan 4-5 mm, paku reng dan paku tripleks, serta kawat kasa berukuran 20 cm X 30 cm. Sementara alat yang dibutuhkan adalah gergaji kayu, gergaji tripleks, martil, meteran dan pinsil. Kayu untuk rangka sebaiknya sudah diserut dahulu sehingga rata agar tidak ada lubang pada bekas sambungan rangka dengan tripleks.

Cara Pembuatan Kotak

Kayu reng dipotong sepanjang 100 cm dan 26 cm masing-masing sebanyak 4 potong serta ukuran 50 cm sebanyak 8 potong. Sementara papan tripleks dipotong menjadi empat persegi dengan ukuran 30 cm X 106 cm, 30 cm X 50 cm, dan 54 cm X 106 cm masing-masing sebanyak 2 potong. Rangkai bahan-bahan tersebut hingga menjadi kotak.
1. Rangkai masing-masing 2 potong kayu reng dengan panjang 100 cm dan 50 cm.
2. Rangkai rangka tersebut dengan 1 potong papan tripleks berukuran 30 cm X 106 cm. buat pula rangkaian sama dengan potongan bahan yang sama.
3. Rangkaikan masing-masing 2 potongan kayu reng lain berukuran 50 cm dan 26 cm hingga terbentuk rangka.
4. Rangkaikan rangka tersebut dengan potongan papan tripleks berukuran 30 cm X 50 cm. Buat pula rangkaian yang sama dari bahan yang sama.
5. Satukan ke empat rangkaian yang telah dibentuk sehingga membentuk kotak. Posisi papan tripleks harus berada di bagian dalam kotak.
6. Ambil satu potong papan tripleks berukuran 54 cm X 106 cm untuk alas kotak dan buatkan lubang berukuran 2 cm X 3 cm pada keempat sudutnya.
7. Satukan papan tripleks tersebut dengan bagian alas rangka. Caranya dengan memesukkan tripleks tersebut dari bagian bawah kotak.
8. Ambil potongan lain dari papan tripleks berukuran 54 cm X 106 cm untuk tutup kotak dan buatkan lubang empat persegi berukuran 15 cm X 25 cm dibagian tengahnya. Lubang untuk sirkulasi udara ini juga bisa didinding bagian depan.
9. Tutup lubang pda papan tripleks dengan potongan kawat kasa.
10. Rangkaikan tutup kotak tersebut pada bagian atas kotak. Tutup kotak bisa lepas atau dikaitkan dengan engsel sehingga mudah dibuka tutup.

Persiapan Kotak.

Kotak yang sudah selesai dibuat belum dapat digunakan langsung kalau belum diberi perlakuan khusus, yaitu penempelan lakban plastik, pengolesan lumpur, pemasangan kaleng bekas, dan pemberian tempat persembunyian.

Penempelan Lakban

Pemberian lakban plastik pada dinding kotak bagian dalam bertujuan agar induk jangkrik tidak dapat keluar dari kotak. Permukaannya licin membuat induk akan jatuh kembali bila naik sampai ke lapisan lakban. Lakban yang digunakan berwarna kuning kecoklatan dan berukuran 5 cm.
Pemasangan lakban dilakukan pada bibir atas dinding kotak bagian dalam secara melingkar. Pemasangan harus benar-benar melekat pada tripleks. Untuk itu, sisi tripleks harus dibersihkan.