Percaya Diri
Adalah seorang petani tua yang bajunya compang camping, wajahnya yang lusuh dengan gaya bahasa Indonesianya kadang bercampur bahasa Sunda. Beliau berbicara sangat lancar dan sangat percaya diri di depan beberapa kamera dan puluhan bahkan ratusan orang yang berkumpul. Beberapa detik yang lalu, beliau adalah orang kampung yang sangat jarang berbicara, bahkan belum pernah berbicara di depan orang banyak. Apalagi kamera televisi. Ada kamera dari RCTI, INDOSIAR, Metro TV dan beberapa kamera bahkan dari televisi luar negeri.
Dengan sangat semangat Bapak itu berbicara disertai penghayatan yang mendalam. Tangannya menunjuk-nunjuk dan sesekali beliau berteriak “Ya Allah!!!” dengan bahasa emosi yang sangat menarik dan nyaris semua audiencenya terpesona dengan gaya penuturannya yang alami. Tidak ada satupun audience yang kecewa. Semua senang dengan apa yang disampaikan.
Terima kasih.....itulah kata-kata yang muncul.....
Mengapa seorang Bapak yang dari kampung yang tadinya pendiam menjadi fasih berbicara? Si Bapak yang tadinya minder bisa langsung percaya diri, yang tadinya terbata-bata kalau bicara langsung nerocos dengan lancarnya? Resepnya adalah: “Tahu & menguasai apa yang dia bicarakan" Mengapa?Karena si Bapak ini sedang menjadi nara sumber (saksi hidup), dari peristiwa badai Tsunami di pantai Pangandaran beberapa tahun yang lalu. Dia tahu persis apa yang sedang dibicarakannya bahkan dengan tingkat keyakinannya yang sangat tinggi karena hanya dia yang paling tahu bagaimana dahsyatnya ombak besar yang menerjang rumah-rumah nelayan di pinggir pantai Pangandaran saat itu.
14 Oktober 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar