14 Oktober 2009

Rubah dan Beruang

Rubah dan Beruang
Suatu pagi Nelson seorang pria muda miskin yang berasal dari sebuah desa di sebuah pegunungan berjalan mendaki menuju hutan untuk mencari kayu bakar untuk dijual.
Dalam perjalanannya Nelson melihat seekor rubah yang terluka di kaki bagian belakang akibat terkena besi jebakan yang dipasang oleh para pemburu. Rubah yang berjalan terpincang-pincang dan nampak kelaparan itu akhirnya tiba di sebuah lubang persembunyiannya dan nampak terbaring lemah. Timbul niat Nelson untuk menangkap rubah itu, namun tiba-tiba saja dari balik pepohonan muncul seekor beruang besar yang menyeret bangkai buruannya kemudian memakan dengan lahapnya tak jauh dari tempat rubah tergeletak.
Setelah puas dan kenyang, si beruang meninggalkan sisa bangkai itu dan membiarkan rubah yang terluka itu memakannya. Melihat hal itu Nelson pun urung menangkap rubah itu dan meneruskan perjalannya.
Tiga hari kemudian ketika Nelson memasuki hutan yang sama dan sengaja melewati tempat persembunyian rubah itu, melihat si rubah yang nampak sudah lebih sehat itu sedang menjilati sisa-sisa madu di sebuah sarang lebah yang ditinggalkan oleh beruang yg beberapa hari lalu memberinya sisa makanan.
Melihat kejadian itu, terpikir oleh Nelson bahwa Tuhan saja peduli terhadap nasib si rubah yang lemah dengan cara mengirimkan seekor beruang untuk menolong rubah itu. Nelson merasa bahwa nasib dirinya seperti si rubah itu dan berpikir pasti akan ada orang yang datang memberinya makan seperti beruang yang menolong rubah itu.
Keesokan harinya Nelson tidak pergi ke hutan untuk mencari kayu tapi hanya berdiam diri di rumah dan berdoa “Ya Tuhan, saya berserah kepada Tuhan dan saya percaya Tuhan akan mengirimkan orang untuk menolongku dari kelaparan dan kemiskinan ini”
Hari demi hari Nelson berdiam dirumah dan berdoa memohon kepada Tuhan berharap akan datang seseorang yang datang memberinya makanan, namun yang ditunggu-tunggu tak kunjung tiba juga.
Hingga akhirnya datanglah seorang pendeta kerumahnya yang sengaja mencarinya dan menjumpai Nelson dalam keadaan lemah karena kelaparan.
Kepada si pendeta, Nelson menceritakan kisah rubah dan beruang yang dilihatnya di hutan seraya mengeluh “Bapa, saya sudah berdoa namun mengapa Tuhan tetap saja tidak memperhatikan doaku dan tidak mengirimkan penolong seperti Tuhan mengirimkan beruang kepada rubah itu ?”
Mendengar cerita Nelson, si pendeta berkata “Anakku, sesungguhnya Tuhan telah memberimu petunjuk yang sangat berarti, Tuhan ingin kamu menjadi seperti beruang itu, bukan rubah.”
“Memberi dan menolong sesama akan memberikan banyak hikmah dan pelajaran berharga yang sangat bernilai dan tak sebanding dengan apa yg telah kita berikan”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar